Xolotl, Dewa Petir dan Api Berkepala Anjing yang Dipuja Suku Aztec

By Maria Gabrielle, Kamis, 14 April 2022 | 15:00 WIB
Penggambaran Xolotl di kodeks Fejervary - Mayer dari abad ke-15. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Xolotl merupakan salah satu dewa dalam mitologi Aztec. Ia biasanya dikaitkan dengan Quetzalcoatl, salah satu dewa terpenting. Keduanya dianggap sebagai saudara kembar.

Suku Aztec menyembah Xolotl sebagai dewa petir dan api. Tidak hanya itu, dia juga merupakan dewa anak kembar, cacat, penyakit dan kemalangan.

Dilansir dari Ancient Origins, asosiasi ini dapat dilihat dari bagaimana Xolotl digambarkan dan mitos seputar dirinya. Dalam karya seni Aztec, Xolotl digambarkan memiliki kepala anjing. Kata “xolotl” sendiri memiliki arti anjing dalam bahasa Aztec, Nahuatl. Sebagai informasi, anjing dipandang negatif dan dianggap sebagai hewan yang kotor oleh suku ini.

Hubungan antara Xolotl dengan penyakit dapat dilihat dari gambaran bahwa dewa ini memiliki kerangka tubuh yang kurus. Sedangkan kaki belakang dan rongga mata yang kosong adalah representasi dengan kelainan bentuk (cacat).

Terdapat legenda yang menjelaskan bagaimana Xolotl memiliki rongga mata yang kosong. Dikisahkan para dewa mengambil keputusan untuk mengorbankan diri mereka untuk menciptakan umat manusia. Xolotl tidak mengambil bagian dalam upacara ini. Dia menangis begitu keras hingga bola matanya keluar dari rongga mata.

Dalam legenda penciptaan serupa, ketika para dewa menciptakan Matahari Kelima. Mereka menyadari bahwa ciptaan itu tidak bergerak. Oleh karena itu, para dewa memutuskan untuk mengorbankan diri agar ciptaannya dapat bergerak.

Pada kisah ini, Xolotl bertindak sebagai algojo dan membunuh para dewa satu per satu. Dalam beberapa versi mitos, Xolotl melakukan bunuh diri pada akhirnya, seperti yang seharusnya dia lakukan.

Patung kepala Xolotl. (Wikimedia Commons)

Ada juga versi lainnya, di mana Xolotl mengambil peran sebagai penipu. Lolos dari pengorbanan dengan terlebih dahulu berubah menjadi tanaman jagung muda (xolotl), kemudian agave (mexolotl), dan akhirnya salamander (axolotl). Namun, pada akhirnya, Xolotl gagal melarikan diri, dan dibunuh oleh dewa Ehecatl-Quetzalcoatl.

Diketahui suku Aztec menganggap kembar sebagai bentuk kelainan. Kendati demikian, kembaran Xolotl, Quetzalcoatl, dianggap sebagai salah satu dewa terpenting.

Xolotl dan Quetzalcoatl muncul bersamaan dalam beberapa mitos. Kedua dewa tersebut diyakini lahir dari Coatlicue, seorang dewi bumi kuno.

Salah satu versi mitos yang sangat terkenal, yaitu tentang penciptaan umat manusia, Quetzalcoatl dan kembarannya melakukan perjalanan ke Mictlan, dunia bawah tanah Aztec.