Ilmuwan Identifikasi Antibiotik Baru dari Spesies Langka Bakteri Tanah

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 16 April 2022 | 08:00 WIB
Pemindaian mikrograf elektron menunjukkan fragmen berbentuk batang dari miselium udara Lentzea flaviverrucosa. (Xie et al.)

Nationalgeographic.co.id - Tim peneliti dari Amerika Serikat melaporkan telah menemukan kandidat potensial untuk pengembangan obat dari spesies langka bakteri actinomycetes yang disebut Lentzea flaviverrucosa. Actinomycetes selama ini telah dikenal menghasilkan komponen bioaktif yang menjadi dasar bagi banyak obat yang berguna secara klinis, terutama antibiotik dan agen antikanker. Temuan tersebut akan dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Aktinobakteria atau Actinomycetes adalah filum bakteri yang beranggotakan bakteri Gram positif. Disebut bakteri Gram Positif karena mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.

Kebanyakan Aktinobakteria ditemukan di tanah. Sebagian yang lain tinggal di dalam tumbuhan dan hewan, termasuk beberapa patogen seberti Mycobacterium. Mereka memainkan peranan yang penting dalam dekomposisi materi organik seperti selulosa dan kitin.

Actinomycetes memang telah lama dikenal sebagai penghasil antibiotik. Ada banyak jenis actinomycetes, kebanyakan aerob yang melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. TAkan tetapi beberapa, seperti Actinomyces israelii, dapat tumbuh dalam kondisi anaerob.

Saat ini, sekitar dua pertiga dari semua antibiotik yang digunakan di rumah sakit dan klinik sebagian berasal dari actinomycetes. Sejak tahun 1940-an, banyak perusahaan farmasi telah menganalisis banyak actinomycetes umum untuk melihat apa yang mungkin mereka hasilkan.

Namun beberapa bakteri dari jenis ini, yang dikenal sebagai actinomycetes langka telah dikatalogkan. Tapi spesies bakteri tersebut sejauh ini belum dipelajari secara ekstensif.

"Actinomycetes ini cenderung lebih sulit ditemukan di alam daripada yang lain, dan mereka mungkin tumbuh lebih lambat,” kata penulis utama Dr. Joshua Blodgett, seorang peneliti di Departemen Biologi di Washington University di St. Louis, seperti dilansir sci-news.

Untuk alasan ini dan lainnya, banyak actinomycetes langka belum sepenuhnya diidentifikasi untuk tujuan penemuan obat dan bioteknologi. Di antara actinomycetes langka, Lentzea flaviverrucosa muncul sebagai spesies yang menonjol.

"(Spesies) ini memiliki (ciri) biologi yang tidak biasa, pengkodean untuk enzim yang tidak biasa, mendorong produksi kimia yang tidak terduga, semua disimpan dalam kelompok bakteri yang sebagian besar diabaikan," kata Dr. Blodgett.

ilustrasi antibiotik (Getty Images/iStockphoto)

Para peneliti menemukan bahwa actinomycetes langka ini menghasilkan molekul yang aktif melawan beberapa jenis kanker ovarium pada manusia, fibrosarcoma (kanker pada jaringan ikat fibrosa), kanker prostat, dan kanker darah leukimia. Para peneliti awalnya melihat Lentzea flaviverrucosa ketika mereka mencoba mencari actinomycetes langka dengan ciri genetik yang menunjukkan bahwa mereka dapat membuat molekul piperazin—senyawa yang digunakan untuk infeksi cacing.

Molekul-molekul ini menggabungkan blok penyusun yang tidak biasa yang merupakan tanda untuk aktivitas seperti obat yang potensial. Akan tetapi ketika para peneliti menggali lebih dalam, mereka menemukan beberapa kejutan lain.