Peneliti Manfaatkan Levitasi untuk Deteksi Air yang Terkontaminasi

By Citra Anastasia, Minggu, 6 Mei 2018 | 11:00 WIB
Peneliti menggunakan gelombang suara untuk mengangkat tetesan air. Pendekatan ini memungkinkan air menguap, yang memusatkan sampel untuk deteksi spektroskopi kontaminan logam berat berbahaya seperti timbal dan merkuri dalam air. (Jairo Peralta and Victor Contreras)

Baca juga: Peneliti Kembangkan Teknologi untuk Menipu Otak dengan Holografi

Meskipun ada berbagai macam sensor air yang menawarkan pemantauan berkelanjutan, deteksi beberapa logam berat yang dilarutkan dalam air hanya dapat dilakukan dengan mengirimkan sampel air itu untuk analisis laboratorium khusus," kata ketua tim peneliti Victor Contreras, dari Instituto de Ciencias Físicas UNAM, Meksiko.

Teknik baru kami merupakan satu langkah menuju pengembangan pendekatan analisis sederhana yang dapat diterapkan di lokasi dan secara real time. Jenis analisis air ini dapat digunakan oleh bidang pertanian, farmasi, pemurnian air dan industri lainnya untuk memantau air yang terkontaminasi. "Dalam The Optical Society (OSA) journal Optics Letters, para periset memerinci pendekatan baru mereka dengan menggunakan teknik sensitif yang dikenal sebagai laser induced breakdown spectroscopy (LIBS) guna menganalisis logam berat yang ada dalam tetesan air yang terangkat.

Pengangkatan tetesan air ini memungkinkan air menguap dalam posisi yang terkontrol, yang meningkatkan konsentrasi massa kontaminan dalam sampel dan membuatnya lebih mudah untuk melakukan analisis LIBS.

Baca juga : 5 Penemuan Menakjubkan Dalam Dunia Sains

Para peneliti menunjukkan bahwa pendekatan baru mereka dapat mendeteksi kadar logam berat seperti barium, cadmium, dan merkuri dengan sangat rendah dengan waktu analisis hanya beberapa menit. Para peneliti menggunakan LIBS karena menawarkan cara yang cepat dan mudah untuk mengidentifikasi beberapa elemen secara bersamaan.

LIBS bekerja dengan memfokuskan pulsa laser energi tinggi ke sampel yang menguapkan bahan dan menghasilkan plasma. Karena cahaya yang dipancarkan oleh plasma mengandung sidik jari atom dari material, dimungkinkan untuk mengidentifikasi komponen kimia sampel dengan menganalisis cahaya yang dipancarkan.Ini adalah proses langsung untuk menggunakan analisis LIBS pada sampel padat.

Namun, sulit untuk menggunakan metode ini untuk menganalisis langsung cairan karena plasma yang terbentuk dalam cairan mendingin lebih cepat dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat.

Baca juga: Dari Air Keran hingga Air Suling, Mana Air Minum yang Paling Sehat?