Bulan Planet Jupiter, Europa, Diduga Punya Air Di Bawah Permukaannya

By Maria Gabrielle, Kamis, 21 April 2022 | 10:00 WIB
Potret salah satu bulan Jupiter, Europa. (NASA/JPL-Caltech/SETI Institute)

Nationalgeographic.co.id—Planet Jupiter diketahui memiliki bulan yang terbilang banyak. Berdasarkan laman resmi NASA, diperkirakan ada 79 bulan yang mengitari planet terbesar di Tata Surya ini. Salah satunya yang terbesar adalah Europa.

Dilansir dari Daily Mail, didapati kemiripan luar biasa di permukaan beku Europa dengan bentang alam di Greenland. Ini menunjukkan bahwa bulan es mungkin mampu menyimpan kehidupan.

Diduga Europa memiliki lautan air besar di bawah kerak es setebal 24 kilometer. Tim peneliti dari Universitas Stanford, Amerika Serikat mengeksplorasi kesamaan antara punggungan ganda di permukaan Europa dan versi lebih kecil dari fitur yang didapati di bawah es Greenland.

Data dari radar penembus es mengungkapkan bahwa pembekuan kembali air di bawah permukaan mendorong pembentukan punggungan es ganda Greenland. Jika Europa terbentuk dengan cara yang sama, itu bisa menandakan adanya sejumlah air dalam bentuk cair di dekat permukaan.

Studi ini mengeksplorasi kesamaan antara bentang alam memanjang disebut punggungan es ganda yang linier dengan dua puncak dan palung pusat di antara keduanya, dan terlihat seperti huruf kapital 'M'.

“Jika Anda memotong satu dan melihat penampangnya, itu akan terlihat seperti huruf kapital M,' kata ahli geofisika Universitas Stanford, Riley Culberg.

Studi ini telah dipublikasi di jurnal Nature Communications dengan judul Double ridge formation over shallow water sills on Jupiter’s moon Europa pada 19 April 2022. Dalam pencarian kehidupan di luar bumi, Europa menarik perhatian sebagai salah satu lokasi di Tata Surya kita yang mungkin layak huni.

Kantong air dekat permukaan yang tak terhitung jumlahnya mungkin menggambarkan adanya habitat potensial kedua bagi organisme.

“Adanya air yang cair di cangkang es menunjukkan bahwa pertukaran (air) antara lautan dan cangkang es adalah hal biasa, ini bisa menjadi penting untuk siklus kimia yang akan membantu mendukung kehidupan,” ujar Culberg.

Khusus pada perairan dangkal mungkin ada target yang lebih mudah untuk misi luar angkasa di masa depan. Misi itu setidaknya bisa mencitrakan atau mengambil sampel yang bisa membuktikan bukti kehidupan, tanpa harus sepenuhnya mengakses laut dalam.

    

Baca Juga: Aurora Jupiter Secara Signifikan Lebih Intens Daripada di Bumi