Alasan Mengapa Firaun Seti I Memiliki Makam Termegah dan Besar

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 30 April 2022 | 10:00 WIB
Kemegahan dan kemewahan makamnya membuat orang bertanya apa jasa Firaun Seti I. (Carole Raddator/Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Ketika Giovanni Battista Belzoni menemukan makam Firaun Seti I, ia menuturkan:

"Makam itu utuh, tidak tersentuh selama lebih dari tiga ribu tahun. Warnanya jernih dan cerah seperti baru diselesaikan kemarin. Kuas seniman kuno masih tergeletak di lantai. Makam kerajaan dengan proporsi kolosal dan ukiran indah, memberikan ketenaran dan kekayaan instan bagi penemunya."

Belzoni tentu menginginkan ketenaran dan uang, tetapi tidak semuanya berjalan sesuai rencananya.

Giovanni Battista Belzoni (1778 -1823) bukanlah seorang ahli Mesir Kuno atau pun seorang arkeolog. Namun ia terkenal berkat banyak penemuan arkeologi yang signifikan di tanah Firaun. Tentu saja, menurut standar modern, kebanyakan orang akan mengatakan bahwa aktivitas Belzoni di Mesir lebih seperti penjarahan daripada penggalian arkeologis. Meski begitu, ia dikaitkan dengan penemuan makam Firaun Seti I.

Siapa itu Belzoni?

Lahir di Padua, Belzoni pergi ke Roma pada usia 16 tahun untuk belajar hidrolika. Saat pasukan Prancis Napoleon menyerang Roma pada tahun 1798, Belzoni melarikan diri ke Amsterdam. “Untuk sementara, ia mencari nafkah dengan menjual relik palsu,” ungkap Ellen Lloyd dilansir dari Ancient Pages.

Pada tahun 1803, ia menyadari bahwa mungkin merupakan ide yang baik untuk memanfaatkan fisiknya yang setinggi 2 meter. Belzoni melakukan perjalanan ke London dan memulai karirnya sebagai pemain sirkus.

Kehidupannya berubah drastis ketika ia pergi ke Malta pada tahun 1815. Di sana, ia menerima undangan dari Muhammad Ali Pasha dari Mesir ini tertarik untuk melihat model mesin hidroliknya.

Undangan ini menjadi awal dari petualangan Mesir Belzoni yang menghasilkan banyak penemuan harta karun arkeologi. Saat berada di Mesir, seperti yang lainnya, ia terpesona dengan sejarah kuno negara itu.

“Tidak memiliki pengalaman, ia segera memutuskan untuk menjadi seorang arkeolog dan pemburu harta karun,” tambah Lloyd.

Konsul Inggris, Henry Salt, mempekerjakan Belzoni untuk bekerja di Mesir. Salt adalah kolektor barang antik, diplomat, dan ahli Mesir Kuno. Orang Italia itu kemudian diperintah untuk mencari makam dan artefak Mesir kuno.

Belzoni berpartisipasi dalam beberapa misi arkeologi, dan pada tahun 1815 ia menemukan patung kolosal kepala firaun Ramses II ‘Memnon Muda’. Patung ini kemudian diangkut ke British Museum.