Para Astronom Menemukan 1.701 Jejak Asteroid Baru dalam Gambar Hubble

By Wawan Setiawan, Sabtu, 7 Mei 2022 | 13:00 WIB
Mosaik ini terdiri dari 16 kumpulan data berbeda dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA yang dipelajari sebagai bagian dari proyek sains warga Asteroid Hunter. (ESA/Hubble & NASA, S. Kruk (ESA/ESTEC), Hubble Asteroid Hunter citizen science team, M. Zamani (ESA/Hubble))

 Baca Juga: Asteroid Sepanjang Enam Kali Tinggi Monas Akan Melewati Bumi!

 Baca Juga: Astronom Konfirmasi Asteroid Berdiameter 1 Kilometer Dalam Orbit Bumi

 Baca Juga: Astronom Menemukan Asteroid dengan Revolusi Tercepat di Tata Surya

Selanjutnya, proyek ini akan mengeksplorasi 1.031 garis asteroid yang sebelumnya tidak diketahui untuk mengarakterisasi orbitnya dan mempelajari sifat-sifatnya, seperti ukuran dan periode rotasinya. Karena sebagian besar garis asteroid ini ditangkap oleh Hubble bertahun-tahun yang lalu, tidak mungkin untuk mengikutinya sekarang dan menentukan orbitnya.

Namun, dengan menggunakan Hubble, para astronom dapat menggunakan efek paralaks untuk menentukan jarak ke asteroid yang tidak diketahui dan membatasi orbitnya. Saat Hubble bergerak mengelilingi Bumi, ia mengubah sudut pandangnya saat mengamati asteroid yang juga bergerak pada orbitnya sendiri. Dengan mengetahui posisi Hubble selama pengamatan dan mengukur kelengkungan garis-garis, para ilmuwan dapat menentukan jarak ke asteroid dan memperkirakan bentuk orbitnya. Beberapa pengamatan Hubble yang lebih lama memfasilitasi pengukuran kurva cahaya untuk asteroid, dari mana tim dapat mengukur periode rotasi mereka dan menyimpulkan bentuknya.