Tengkorak Yerikho Berplester, Apakah Ini 'Potret' Orang Mati Tertua?

By Sysilia Tanhati, Senin, 9 Mei 2022 | 11:14 WIB
Tengkorak ini juga bisa jadi gambar yang kuat yang dibuat untuk mengingat dan memperingati orang yang dicintai. Di Yerikho, selain menempatkan orang yang meninggal di bawah lantai rumah, tengkorak dibungkus dengan plester. Apa tujuan ritual ini? (Palestinian National Authority)

Penemuan enam puluh tengkorak plester di Levant

Lebih dari enam puluh tengkorak plester telah ditemukan di enam situs di sekitar wilayah Levant, sebagian besar berasal dari sekitar 7.000 hingga 6.000 SM. Namun beberapa berasal dari 8.000 SM.

Salah satu tengkorak tersebut digali pada tahun 1930-an oleh John Garstang di Yericho, bersama dengan lima tengkorak lain yang diplester. Jika Anda berniat untuk melihatnya, tengkorak tersebut disimpan di Museum Royal Ontario.

Tengkorak serupa ditemukan oleh Kathleen Kenyon pada 1950-an. Ini termasuk tengkorak manusia yang diplester paling terkenal yang ditemukan hingga saat ini. Berusia sekitar 9.500 tahun, tengkorak Yerikho temuan Kenyon ini disebut sebagai ‘potret tertua’.

Tujuan membuat tengkorak berplester

Tengkorak yang diplester juga ditemukan di Ain Ghazal dan Amman, Yordania, dan Tell Ramad, Suriah. Sebagian besar tengkorak yang diplester ini berjenis kelamin laki-laki, tetapi beberapa milik perempuan dan anak-anak.

   

Baca Juga: 150 Tengkorak Ritual Kuno Ini Sempat Dikira Korban Pembunuhan Baru

Baca Juga: Ratusan Tengkorak Tanpa Gigi di Meksiko Diduga Dipenggal dalam Ritual

Baca Juga: Huey Tzompantli, Menara Tengkorak Manusia Peninggalan Suku Aztec

Baca Juga: Tengkorak Zaman Batu Berusia 4.000 Tahun Dapatkan 'Muka' Baru

    

Penafsiran tradisional untuk praktek penanganan mayat yang unik ini adalah bahwa tengkorak menawarkan sarana melestarikan dan menyembah leluhur. Beberapa ahli berpendapat bahwa ada aspek religius dalam praktik ini. Ritual tengkorak berplester mencerminkan keyakinan bahwa kehidupan berlanjut setelah kematian melalui pelestarian karakteristik setiap orang mati.

Namun, ada kemungkinan bahwa tengkorak bukanlah benda keagamaan. “Tengkorak ini juga bisa jadi gambar yang kuat yang dibuat untuk mengingat dan memperingati orang yang dicintai,” ungkap Gillan.

Teori lain adalah tengkorak digunakan sebagai pengganti orang yang sudah mati. Ini untuk membantu menangkal mereka kembali lagi di tengah-tengah keluarga yang masih hidup. Meskipun kita mungkin tidak pernah tahu tujuan sebenarnya, tengkorak Yerikho memberikan bukti seni paling awal. “Ini juga mungkin praktik keagamaan awal yang pernah ditemukan di wilayah tersebut,” Gillan menambahkan.