Saat Ini, Lautan Dunia Kehilangan 'Ingatan' Akibat Perubahan Iklim

By Wawan Setiawan, Rabu, 11 Mei 2022 | 11:00 WIB
Menggunakan proyeksi masa depan dari Model Sistem Bumi generasi terbaru, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa sebagian besar lautan dunia terus kehilangan ingatannya dari tahun ke tahun di bawah pemanasan global. (NASA)

Baca Juga: Mengejar Target Penggunaan Energi Terbarukan demi Karbon Netral

Baca Juga: Studi Baru: Suhu Laut Semakin Panas Jadi Indikator Perubahan Iklim

Baca Juga: Akibat Kenaikan Suhu Laut, Ratusan Ribu Kerang Mati Terpanggang

Baca Juga: Perubahan Iklim Terus Terjadi, Bagaimana Nasib Ekosistem Laut?

    

"Pengurangan memori berarti lebih sedikit waktu sebelumnya untuk membuat ramalan. Ini dapat menghambat kemampuan kita untuk memprediksi dan mempersiapkan perubahan laut termasuk gelombang panas laut, yang diketahui telah menyebabkan perubahan mendadak dan nyata pada ekosistem laut di seluruh dunia," kata Michael Jacox, seorang ilmuwan peneliti di NOAA Fisheries' Southwest Fisheries Science Center di Monterey, California, dan rekan penulis penelitian.

Dalam pengelolaan perikanan, parameter biologis yang digunakan untuk penilaian stok diperkirakan dengan asumsi lingkungan yang stabil diwakili oleh masa lalu. Memori laut yang berkurang mungkin membuat estimasi tersebut tidak akurat dan membutuhkan pendekatan baru dalam pengelolaan perikanan berbasis ekosistem untuk memasukkan pemantauan laut waktu nyata dan upaya lain yang serupa.

Penurunan memori laut juga kemungkinan memberikan dampak pada populasi sumber daya hayati. Bergantung pada apakah spesies tersebut beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang konstan atau lebih bervariasi, perubahan di masa depan dalam populasi mereka dapat diperkirakan dan diprediksi dengan lebih baik dengan mempertimbangkan hilangnya memori laut.

Selain prediksi laut, peramalan dampak berbasis daratan pada suhu, curah hujan serta kejadian ekstrim mungkin juga dipengaruhi oleh penurunan memori laut karena ketergantungan mereka pada persistensi suhu permukaan laut sebagai sumber prediktabilitas. Ketika memori laut terus menurun, para peneliti kemungkinan akan ditantang untuk mencari prediktor alternatif untuk prediksi yang terampil.