Ku Klux Klan: Teroris Rasis Bertindak Sadis di Amerika Serikat

By Galih Pranata, Rabu, 11 Mei 2022 | 09:00 WIB
Cuplikan video yang mendokumentasikan kegiatan gelap Ku Klux Klan. (AETN Video/History)

Nationalgeographic.co.id—Didirikan pada tahun 1865, Ku Klux Klan (KKK) meluas ke hampir setiap negara bagian selatan Amerika Serikat pada tahun 1870, sekaligus menjadi alat untuk melawan terhadap kebijakan era Rekonstruksi.

"Para anggotanya melancarkan kampanye bawah tanah intimidasi dan kekerasan yang ditujukan kepada para pemimpin Republik kulit putih (minoritas) dan kulit hitam," sebut tim redaksi History dalam artikelnya.

History menerbitkan sebuah artikel pada 4 Februari 2022, membahas tentang kemunculan Ku Klux Klan (KKK) lewat artikel berjudul Ku Klux Klan Violence in The South.

Sebuah kelompok yang terdiri dari banyak mantan veteran Konfederasi mendirikan cabang pertama Ku Klux Klan sebagai klub sosial di Pulaski, Tennessee, pada tahun 1865.

"Dua kata pertama dari nama organisasi tersebut diduga berasal dari kata Yunani 'kyklos,' yang berarti lingkaran," tulisnya.

Jenderal Konfederasi terkemuka Nathan Bedford Forrest dipilih sebagai pemimpin pertama, atau disebut dengan "penyihir agung."

Dari tahun 1870 hingga 1895, banyak orang kulit hitam, sebagai anggota Partai Republik, memperoleh jabatan elektif di seluruh negeri, tetapi tindak kekerasan terhadap orang kulit hitam terutama di Selatan tetap ada.

Banyak diantara orang-orang kulit hitam dikunjungi seseorang bertopeng aneh berjubah hitam, mengetuk pintu menjelang tengah malam, menculiknya lalu menghilangkan jejak pembunuhannya.

Orang kulit hitam di AS mulai mencari pekerjaan yang lebih baik dan ingin melarikan diri dari meningkatnya rasisme dan kekerasan yang terjadi di Selatan oleh Ku Klux Klan yang anti dengan kaum minoritas di sana.

"Kota-kota utara Amerika dipenuhi dengan budak yang dibebaskan dan keluarga besar mereka," tulis Day Gardner kepada Carolina Panorama.

   

Baca Juga: Illuminati: Ordo Rahasia untuk Melawan Penindasan Penguasa dan Agama

Baca Juga: Seperti Apa Perkembangan Kehidupan Beragama Bangsa Romawi Kuno?

Baca Juga: Sarandib: Kesatuan Tiga Agama dan Kerinduan Cita Rasa Lidah Jawa

Baca Juga: Siapa Dewi Minerva yang Simbolnya Identik dengan Illuminati?

Baca Juga: Tujuh Perkara yang Mungkin Belum Anda Ketahui Tentang Fakta Freemason

   

Gardner menulis dalam sebuah artikel berjudul The KKK, Black Genocide and Abortion - They Are All Connected yang dipublikasi pada tanggal 27 Januari 2019.

Margaret Sanger dalam bukunya The Pivot of Civilization (1922) menggambarkan upaya pembersihan ras di Amerika Serikat dengan melakukan diskriminasi dan genosida kejam terhadap kaum minoritas dan ras kulit hitam.

Sanger menggembor-gemborkan upayanya dan Ku Klux Klan untuk melakukan sterilisasi ras "genetik yang lebih rendah," dengan sebutan Gulma Manusia kepada ras kulit hitam.

Sanger berbagi keyakinan dalam bukunya bahwa "Amerika akan menjadi tempat yang lebih baik tanpa orang kulit hitam."

Para pemuda yang terlibat dalam keanggotaan Ku Klux Klan. (Jay Hirz/Frederic Lewis)

Pada tahun 1939, Sanger memprakarsai Negro Project, sebuah rencana sederhana guna menyingkirkan orang kulit hitam melalui aborsi dan sterilisasi. Ia menunjuk sebagian dokternya dari kalangan Ku Klux Klan.

Margaret Sanger juga merupakan pendiri Planned Parenthood, penyedia aborsi terbesar di Amerika. "Ini adalah bisnis aborsi miliaran dolar per tahun yang berkembang dengan uang kotor demi membantai anak-anak negro," imbuh Gardner.

Tempat aborsi terus berdiri di sejumlah kamp di lingkungan minoritas orang-orang Afrika di Amerika yang menyampaikan pesan kebohongan besardan propaganda untuk membunuh bayi-bayi Afro-Amerika lewat aborsi.

Kebohongan Sanger dalam propagandanya berbunyi: "membunuh bayi yang belum lahir bukanlah masalah besar, terutama bayi kulit hitam yang cenderung dipandang sebagai beban masyarakat dan karenanya kurang layak untuk hidup."

Melalui proyek Negronya dengan mengusung prinsip keluarga berencana, Sanger beserta dengan Ku Klux Klan telah melakukan kejahatan besar dalam catatan sejarah Amerika.