Proses Jawanisasi Susuhunan Mataram di Tanah Sunda Abad ke-17

By Galih Pranata, Minggu, 15 Mei 2022 | 13:00 WIB
Perkebunan teh yang luas, milik Pamanukan dan Tjiasemlanden di distrik Soekamandi, timur laut Poerwakarta. (KITLV)

 Baca Juga: Riwayat Orang Belanda Menanam Kopi Priangan yang Sohor di Eropa

 Baca Juga: Surawisesa Beri Portugis Sunda Kelapa, Pajajaran Dihajar Demak-Cirebon

"Mobilitas dan agresifitas perkawinan tingkat tinggi Mataram membuat Cirebon tak dapat menguasai kawasan Timur Priangan, terlebih mereka kalah duluan soal hubungan perkawinan," ungkap Breman.

Hingga tahun 1660-an, Mataram telah bersekutu dengan penguasa lokal di kawasan Timur Priangan. Masyarakatnya telah menjadi bagian yang erat dengan pernikahan keluarga kerajaan, sehingga Mataram senantiasa bertahta di sana.

Terjadi pertukaran budaya dan bahasa selama beberapa dekade sebelum akhirnya kekuasaan Mataram di tanah Sunda tergerus oleh kemunculan politik kolonial dan VOC yang mulai menguasai lahan perkebunan dan perniagaan di sana.