Unsur-unsur yang diidentifikasi Roederer dan timnya dalam HD 222925 dihasilkan baik dalam supernova masif atau penggabungan bintang-bintang neutron sangat awal di alam semesta. Materi itu dikeluarkan dan dilemparkan kembali ke luar angkasa, di mana ia kemudian direformasi menjadi bintang yang dipelajari Roederer saat ini.
Bintang ini kemudian dapat digunakan sebagai proksi untuk apa yang akan dihasilkan oleh salah satu peristiwa itu. Setiap model yang dikembangkan di masa depan yang menunjukkan bagaimana proses-r atau alam menghasilkan unsur-unsur di dua pertiga terbawah tabel periodik harus memiliki ciri yang sama dengan HD 222925, kata Roederer.
Yang terpenting, para astronom menggunakan instrumen pada Teleskop Luar Angkasa Hubble yang dapat mengumpulkan spektrum ultraviolet. Instrumen ini adalah kunci yang memungkinkan para astronom mengumpulkan cahaya di bagian ultraviolet dari spektrum cahaya yang redup, yang berasal dari bintang keren seperti HD 222925.
Para astronom juga menggunakan salah satu teleskop Magellan di Las Campanas Observatory di Cili untuk mengumpulkan cahaya dari HD 222925 di bagian optik dari spektrum cahaya.
Spektrum ini mengodekan "sidik jari kimia" unsur-unsur di dalam bintang, dan membaca spektrum ini memungkinkan para astronom tidak hanya mengidentifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam bintang, tetapi juga berapa banyak unsur yang dikandung bintang.
"Kami sekarang mengetahui output elemen demi elemen yang terperinci dari beberapa peristiwa proses-r yang terjadi di awal alam semesta," kata Anna Frebel, rekan penulis studi dan profesor fisika di Massachusetts Institute of Technology. "Setiap model yang mencoba memahami apa yang terjadi dengan proses-r harus dapat mereproduksi itu."
Frebel membantu dengan interpretasi keseluruhan dari pola kelimpahan elemen HD 222925 dan bagaimana hal itu menginformasikan pemahaman kita tentang asal usul elemen dalam kosmos.