'Teleskop Gravitasi' Memperbesar Planet Ekstrasurya Hingga 1.000 Kali

By Wawan Setiawan, Minggu, 15 Mei 2022 | 08:00 WIB
Bisakah kita suatu hari melihat planet ekstrasurya dengan tingkat detail seperti ini? (NASA/JPL-Caltech)

Kemudian, pada tahun 1979, Von Eshleman, seorang profesor Stanford, menerbitkan laporan terperinci tentang bagaimana para astronom dan pesawat ruang angkasa dapat mengeksploitasi lensa gravitasi matahari.

Ilmuwan sedang merancang teleskop baru menggunakan Matahari sebagai lensa gravitasi. (gravitational lensing, NASA/ Sun, NASA)

Namun baru pada tahun 2020 teknik pencitraan dieksplorasi secara rinci untuk mengamati planet. Slava Turyshev dari Laboratorium Propulsi Jet Institut Teknologi California menggambarkan teknik di mana teleskop berbasis ruang angkasa dapat menggunakan roket untuk memindai di sekitar sinar cahaya dari sebuah planet untuk merekonstruksi gambar yang jelas, tetapi teknik ini akan membutuhkan banyak bahan bakar dan waktu.

Untuk menangkap gambar planet ekstrasurya melalui lensa gravitasi matahari, teleskop harus ditempatkan setidaknya 14 kali lebih jauh dari matahari daripada Pluto, melewati tepi tata surya kita, dan lebih jauh dari yang pernah ada manusia mengirim pesawat ruang angkasanya. Akan tetapi, jaraknya hanya sepersekian tahun cahaya antara matahari dan planet ekstrasurya.

"Dengan melepaskan cahaya yang dibelokkan oleh matahari, sebuah gambar dapat dibuat jauh melampaui teleskop biasa," kata Madurowicz. "Jadi, potensi ilmiah merupakan misteri yang belum dimanfaatkan karena membuka kemampuan pengamatan baru yang belum ada."

Jika semuanya dilakukan dengan benar, gambar yang dihasilkan akan diperbesar sekitar 1.000 kali, memungkinkan pandangan planet yang jauh sejelas yang kita miliki saat ini tentang Mars dan Jupiter.

Sayangnya, ada satu kendala—teknologi yang diperlukan untuk menerapkan ide ini saat ini tidak ada, yang berarti teleskop gravitasi tidak mungkin terjadi dalam waktu yang dekat.