Hantu-hantu Abad Pertengahan yang Melegenda, Datang dari Romawi

By Galih Pranata, Senin, 16 Mei 2022 | 10:00 WIB
Kastel Angelo yang banyak mengundang legenda hantu di abad pertengahan, dipercaya hantu-hantu itu datang dari zaman Romawi. (Rome/Italy Guides)

Nationalgeographic.co.id—Samuel Johnson, sastrawan sohor Inggris, pernah bertanya dalam catatannya bahwa, "belum dapat dipastikan apakah pernah ada roh seseorang yang muncul setelah kematiannya."

"Banyak dari orang-orang Eropa menentang akan kehadiran hantu, meskipun banyak juga diantaranya yang mendukung," tulis Susan Owens kepada Apollo Magazine.

Susan Owens menulis dalam sebuah artikel berjudul That’s the spirit – how the Romans imagined the dead yang terbit pada 5 Juni 2020.

Bagaimaapun, hantu-hantu yang melegenda di masyarakat Eropa abad pertengahan dipercaya datang dari zaman Romawi, mulai dari kemunculan hantu Kaisar Nero hingga Julius Caesar.

Legenda yang paling populer dimulai dari kisah kemunculan hantu Beatrice Cenci. Beatrice adalah putri salah satu keluarga terkemuka Romawi memiliki ayah yang kasar, hingga ia dibunuh dan kepalanya dipenggal.

"Dua ratus tahun kemudian pasukan Napoleon memasuki Roma, menghancurkan makam di gereja dan bermain bola dengan tengkoraknya," imbuh Owens.

Tak heran, jika orang-orang Eropa abad pertengahan percaya roh Beatrice tak tenang dan kerap menampakkan dirinya di jembatan Kastil Sant' Angelo sambil memegangi kepalanya di tangan.

Kisah yang populer dari abad pertengahan lainnya muncul dari kalangan penguasa Romawi. Kaisar Nero disalahkan atas kebakaran yang menghancurkan Romawi pada tahun 64 M dan atas pembunuhan ibunya, istri pertama dan filsuf, Seneca.

"Dia berbalik dari memerintah, meninggalkan kota dan ditinggalkan ia juga mulai ditinggalkan oleh Senat dan para pengawal setianya," terusnya.

Patung perunggu Gaius Julius Caesar Octavianus, lebih dikenal sebagai Imperator Caesar Augustus. (Jule Berlin/Getty Images)

Diduga karena frustasi. ia akhirnya memutuskan bunuh diri dan mati dalam penderitaannya. Ia pun meminta dimakamkan oleh Porta del Popolo bersama dengan pelacur dan ateis.

Pada abad pertengahan, arwahnya terlihat terus-menerus. Sampai akhirnya peresmian sebuah kapel kepadanya di gereja Santa Maria del Popolo, pada tahun 1099, Owens menyebut bahwa, "itu membuatnya merasa tenang."