Fosil Kerang: 95 Juta Tahun Silam, Amerika Utara Sepanas Bali Kini

By Wawan Setiawan, Selasa, 17 Mei 2022 | 09:00 WIB
Anda dapat melihat bahwa sebagian besar Amerika Utara berada di bawah air, konsekuensi langsung dari permukaan laut yang lebih tinggi karena iklim yang lebih hangat. (Richard Corfield)

Untuk studi saat ini, para peneliti menggunakan fosil cangkang tiram yang dikumpulkan selama beberapa dekade oleh Bill Cobban, salah satu ahli paleontologi Amerika terkemuka abad ke-20, dan rekan-rekannya. Saat tiram tumbuh, cangkangnya menggabungkan berbagai bentuk, atau isotop, dari unsur oksigen dan karbon, dalam rasio yang menunjukkan suhu air laut di sekitarnya.

   

Baca Juga: Ilmuwan Mengungkap Rahasia Cangkang Hewan Laut yang Fleksibel

Baca Juga: Kima: Kerang Raksasa nan Indah dan Dilindungi di Seluruh Dunia

 Baca Juga: Kontaminasi Parasetamol di Teluk Jakarta, Apa Dampak Bagi Biota Laut?

 Baca Juga: Hewan Laut Unik Ini Memakan Organisme Fosil untuk Bertahan Hidup

   

"Banyak generasi ahli geologi telah mempelajari paleontologi dan stratigrafi dari Western Interior Seaway, memberikan ide yang berbeda tentang iklim masa lalu dan dasar pengetahuan yang memungkinkan penelitian ini," kata Jones. "Namun, tidak ada pengukuran paleotermometer langsung - sampai sekarang - dari pedalaman Amerika Utara untuk puncak dunia rumah kaca Kapur ini. Kekurangan catatan ini telah menghalangi pemahaman yang kuat tentang evolusi suhu Amerika Utara melalui Kapur dan pengaruh suhu pada biota laut benua di laut, serta pada fauna darat seperti dinosaurus yang menghuni dataran pantai yang berdekatan."

Selain temuan spesifik yang mengukur kehangatan global masa lalu di Western Interior Seaway, studi baru ini juga menunjukkan bagaimana teknik geokimia khusus ini dapat digunakan untuk mengungkapkan kondisi iklim di masa lalu.

"Jika kita ingin dapat memprediksi dengan lebih baik bagaimana kehidupan yang berbeda di Bumi dapat merespons pemanasan di masa depan, perkiraan suhu konkret di periode hangat masa lalu dapat membantu kita menetapkan batas atas kemampuan bertahan hidup," simpul Petersen.