Empat Kasus Cacar Monyet Baru di Inggris Punya Kesamaan Tak Terduga

By Utomo Priyambodo, Kamis, 19 Mei 2022 | 10:00 WIB
Lesi pada pasien penyakit cacar monyet. (Brian W.J. Mahy/CDC's Public Health Library)

Nationalgeographic.co.id—Lagi, empat kasus baru cacar monyet (monkeypox) telah diidentifikasi di Inggris oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA). Jadi, jumlah total kasus cacar monyet yang dilaporkan di Inggris bulan ini menjadi tujuh kasus.

Cacar monyet adalah infeksi virus langka dengan gejala-gejala yang mirip dengan yang terlihat pada pasien cacar, seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun biasanya sebagian besar pasien cacar monyet menderita penyakit ringan dan pulih relatif cepat, penyakit ini dapat berakibat fatal, terutama bagi orang-orang yang lebih muda. Bahkan, beberapa pasien cacar monyet dapat mengalami gejala-gejala penyakit yang lebih serius.

Empat kasus baru ini, tiga di antaranya di London, tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan kasus-kasus yang dikonfirmasi sebelumnya yang diumumkan pada 7 Mei dan 14 Mei. Tak satu pun dari para pasien kasus-kasus baru ini bepergian ke Afrika Barat atau Tengah, di mana penyakit tersebut endemik dan secara alami ditemukan pada hewan-hewan pengerat dan primata.

Namun ada hubungan tak terduga lain antara kasus-kasus baru yang tekah ditemuka keempat kasus ini mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual, atau laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Cacar monyet tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual, tetapi dapat menyebar melalui kontak dekat. Patut dicatat bahwa kontak umum telah diidentifikasi untuk dua dari empat kasus terbaru.

Saat ini tidak jelas bagaimana orang-orang itu tertular virus cacar monyet, Namun risiko menularnya virus tersebut ke populasi Inggris saat ini dianggap rendah, kata UKSHA.

"Ini langka dan tidak biasa. UKHSA dengan cepat menyelidiki sumber infeksi ini karena bukti menunjukkan bahwa mungkin ada penularan virus cacar monyet di masyarakat, menyebar melalui kontak dekat," kata Dr. Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis UKHSA, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir IFL Science.

"Kami secara khusus mendesak pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap ruam atau lesi yang tidak biasa dan segera menghubungi layanan kesehatan seksual,” lanjut Hopkins.

  

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Menginfeksi Manusia Lagi Setelah 18 Tahun Berlalu

Baca Juga: Virus Cacar Monyet: Dari Mana Asalnya dan Bagaimana Mencegahnya?

Baca Juga: Wabah Cacar yang Meresahkan, Menjangkiti Raja-Raja di Zaman Kuno

Baca Juga: Sains Singkap Mumi Anak-anak yang Menjadi Korban Virus Cacar Tertua

  

"Kami menghubungi setiap kontak dekat potensial dari kasus-kasus tersebut untuk memberikan informasi dan saran kesehatan."

Sejak pertama kali diidentifikasi secara ilmiah pada tahun 1970, kasus cacar monyet pada manusia telah dilaporkan dari 11 negara Afrika: Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo , Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Ada banyak insiden di mana kasus penyakit cacar monyet telah terekspor atau tersebar ke luar Afrika. Tahun lalu, dua kasus cacar monyet dilaporkan pada dua anggota rumah tangga yang sama di Inggris. Kasus infeksi juga muncul di Inggris pada September 2018 dan Desember 2019.