Orang-Orang Belanda Pernah Disibukkan Menulis Kamus Belanda-Sunda

By Galih Pranata, Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:00 WIB
Potret Willem dan Johannes Hendrikus Becking, keluarga Belanda yang hidup di sekitar houtvesterijen, Blora. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Bangsa Belanda mulai memahami pentingnya menguasai bahasa Sunda, sejak diterbitkannya aturan Regeringsreglement van 1818 yang diterapkan pemerintah kolonial di abad ke-19.

Belum lagi, onderneming (perkebunan Belanda) yang merajai perekonomian Priangan, membutuhkan pegawai-pegawai Belanda yang cakap dalam berbahasa Sunda. Gagasan membuat buku belajar bahasa Sunda semakin menguat.

Atep Kurnia menulis bahwa "sejak paruh kedua abad ke-19, banyak pula kalangan misionaris yang terlibat dalam pengkajian bahasa Sunda."

Ia menulis dalam jurnal Lopian: Jurnal Pengetahuan Lokal berjudul "Het Soendaneesch Vereischte: Bahasa Sunda bagi para Pegawai Perkebunan di Priangan, 1890-1928" yang terbit pada tahun 2021.

Salah satu figur Belanda yang rajin mempelajari bahasa Sunda ialah Andries de Wilde. Ia merupakan tuan tanah di Sukabumi yang memahami pentingnya bahasa Sunda. Tujuannya, untuk memudahkan interaksi dengan penggarap dan petani lokal di sana.

Hasratnya mendalami bahasa Sunda, terwujud tatkala ia mampu menyusun buku panduan belajar bahasa Sunda. Bukunya berjudul Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek: benevens Twee Stukken tot Oefening in Het Soendasch yang terbit 1841.

Taco Roorda (1801-1874) yang memberi pengantar pada kamus buatan Wilde, menggambarkan kreativitas Wilde dalam penyusunan senarai kata dalam bahasa Sunda.

Menurut Roorda, sejak 1808 diangkat sebagai pengawas budidaya kopi di Priangan, Wilde mempelajari bahasa dan aksara orang Priangan, juga adat-istiadatnya.

Menurut Hawe Setiawan dalam tulisan Atep, Wilde juga menghimpun anak muda dan mengajar mereka baca-tulis bahasa Sunda dan Melayu dengan aksara Latin dan Jawa.

Setelah kembali ke Eropa, Wilde didorong oleh J.F.C. Gericke untuk menerbitkan daftar kata dalam bahasa Sunda yang berhasil dirumuskannya. 

"Karya Wilde sangat penting bagi perkembangan pengetahuan (orang Eropa) mengenai Bahasa Sunda dan Melayu," tambahnya.

Setelah Wilde, muncul juga bangsa Eropa lain yang sibuk menyusun buku panduan belajar bahasa Sunda. Dialah Jonathan Rigg dan Holle Rigg yang merupakan tuan tanah di kawasan Buitenzorg Selatan (Bogor Selatan).