Lumba-Lumba Dapat Mengenali Teman-Temannya dari Rasa Urinenya

By Warsono, Rabu, 25 Mei 2022 | 16:00 WIB
Anak lumba-lumba hidung botol menjelajahi laguna di Dolphin Quest di Bermuda. (Christian Adair/Dolphin Quest)

Nationalgeographic.co.id—Kita manusia mengandalkan serangkaian petunjuk untuk mengenali teman-teman kita, seperti senyum mereka, suara mereka, atau cara mereka berjalan. Biolog telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa lumba-lumba membentuk ikatan persahabatan, dan bahwa cetacean mengenali teman-teman mereka berdasarkan siulan unik mereka.

Kini riset baru yang mengejutkan mengesankan lumba-lumba hidung botol menggunakan indra perasa mereka untuk membedakan urine teman-teman mereka dari lumba-lumba yang tidak berkawan dengannya, tulis Rebecca Dzombak di National Geographic di artikel berjudul “Dolphins can identify their friends by taste, study shows for the first time”.

Pemimpin studi Jason Bruck, Biolog kelautan di Stephen F. Austin State University di Texas, tidak pergi untuk menguji apakah lumba-lumba hidung botol dapat mengenali satu sama lain melalui urine mereka. Tujuan sebenarnya adalah untuk menguji apakah lumba-lumba menggunakan siulan khas mereka dengan cara yang sama orang-orang mengandalkan pada nama. Namun untuk melakukan itu, ia membutuhkan cara kedua bagi lumba-lumba untuk saling mengenali.

Untuk mengetahui apakah lumba-lumba dapat mengaitkan sebuah siulan dengan lumba-lumba tertentu, Bruck mengubah ke zat yang tidak mungkin: urine. Ilmuwan sebelumnya telah mengamati lumba-lumba liar dengan sengaja berenang melalui semburan urine, menuntun Bruck untuk menduga mereka mengumpulkan informasi dari urine.

“Itu seperti meraba-raba di kegelapan,” kata Bruck, yang studinya telah dipublikasikan minggu ini di jurnal Science Advances. “Dan aku tidak menduga ini akan berhasil, sejujurnya.”

Pada percobaan menggunakan lumba-lumba di penangkaran, tim menemukan bahwa lumba-lumba memberikan perhatian lebih pada urine dan siulan teman-teman mereka, menunjukkan bahwa mereka tahu hewan-hewan yang mengeluarkannya, katanya.

Temuan ini adalah bukti kuat pertama dari hewan yang mengenali anggota lain dari spesiesnya menggunakan pengecap. Mereka juga menunjukkan bahwa dengan menggunakan setidaknya dua petunjuk untuk mengenali individu, lumba-lumba memiliki pemahaman yang kompleks dari keluarga dan teman-teman mereka—seperti halnya manusia.

“Aku kaget, benar-benar kaget,” ucap Bruck, “Ada senyum lebar di wajahku, seperti, ya Tuhan, ini berhasil.”

Patisipan yang antusias

Pada 2016 dan 2017, Bruck dan kolega mengamati beberapa lumba-lumba hidung botol di fasilitas interaksi lumba-lumba di Bermuda dan Hawaii yang juga menjaga konsorsium pengembangbiakan spesies itu. Di lokasi Dolphin Quest ini, lumba-lumba hidup di laguna diberi makan oleh air laut alami, yang mensimulasikan lingkungan mereka di alam liar.

Langkah pertama para peneliti untuk melihat apakah lumba-lumba dapat mendeteksi urine di air laut. Selama masa evolusi, lumba-lumba hidung botol telah kehilangan indra penciuman mereka, tetapi mempertahankan kekuatan indra perasa mereka.

Di kolam yang luas berisi lumba-lumba yang dipisahkan sementara, ilmuwan menuangkan es ke air dan kemudian melihat bagaimana setiap hewan merespon. Lumba-lumba penasaran yang menyelidiki es adalah kandidat yang bagus untuk eksperimen. Selanjutnya, tim perlu untuk menguji apakah reaksi hewan-hewan terhadap es dan urine bervariasi, dan apakah respon mereka berbeda terhadap urine yang familier versus yang tidak familier.