Kebutuhan Sehari-hari, Barang Mewah dan Eksotis Dijual di Pasar Romawi

By Sysilia Tanhati, Jumat, 27 Mei 2022 | 17:00 WIB
Pasar ikan Romawi di lengkungan Oktavianus. (Albert Bierstadt/M. H. de Young Memorial Museum )

Selain barang kebutuhan sehari-hari, barang-barang eksotis juga dijual di pasar-pasar Romawi kuno. Pembuatan jalan yang awalnya untuk menghubungkan pos-pos militer ternyata membantu mengangkut barang-barang perdagangan.

   

Baca Juga: Catatan Prasasti Romawi Kuno Ungkap Suap dan Politik Korup Kaisar

Baca Juga: Seperti Apa Perkembangan Kehidupan Beragama Bangsa Romawi Kuno?

Baca Juga: Hantu-hantu Abad Pertengahan yang Melegenda, Datang dari Romawi

Baca Juga: Invasi Suku Barbar ke Romawi Jadi Awal Mula Kejatuhan Romawi

    

Selain itu, rute perdagangan laut Romawi dimulai sejak abad ke-2 Sebelum Masehi. Rute ini memfasilitasi transportasi komoditas antara berbagai wilayah Romawi. Rute perdagangan maritim ini awalnya terletak di Mediterania, kemudian berkembang ke luar ke Samudra Hindia. Ini berkat perubahan selera orang-orang Romawi.

Setelah kebangkitan Kekaisaran Romawi, masyarakat yang kaya mulai mengembangkan selera akan kemewahan asing. Selera ini dipenuhi oleh barang-barang eksotis yang diangkut melalui rute laut serta Jalur Sutra yang terkenal.

Barang-barang eksotis tersebut termasuk sutra, rempah-rempah, gading dan perhiasan.

Salah satu mitra dagang Romawi adalah India, sejumlah situs dengan sisa-sisa Romawi telah ditemukan di selatan India. Penemuan sisa-sisa tembikar Romawi di situs Naduvirapattu, Chennai, misalnya, menimbulkan spekulasi bahwa pedagang Romawi melakukan perjalanan ke pedalaman. Para pedagang ini kemudian akan membawa barang-barang yang akan dijual di Romawi.

Dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Trajan, pasar ini dipercaya sebagai mal tertua di dunia. (Wikipedia)

Pasar Trajan, mal tertua di dunia

Salah satu tempat di mana barang-barang mewah dijual adalah kompleks bangunan yang dijuluki sebagai 'Pasar Trajan'. Kompleks ini dibangun antara 107 Masehi dan 110 Masehi pada masa pemerintahan Trajan.

Terletak di sebuah bukit yang menghadap ke Forum, kompleks ini berbentuk setengah lingkaran, dan memiliki enam lantai. Dikatakan bahwa pasar tersebut menampung lebih dari 150 kaveling. Sebagian besar mungkin digunakan sebagai toko dan sebagian lagi sebagai kantor.

Toko-toko ini diperkirakan telah menjual produk yang berasal dari seluruh kekaisaran, termasuk rempah-rempah eksotis, anggur, dan minyak. Selain itu, satu lantai, yang dikenal sebagai Via Biberatica, dikatakan memiliki kedai minuman. “Beberapa ahli menganggap Pasar Trajan sebagai mal tertua di dunia,” imbuh Mingren.