Nationalgeographic.co.id—Kisah tentang kereta hantu pernah menjadi buah bibir warga Jakarta dan sekitarnya. Terutama di kalangan para pekerja yang sehari-hari naik kereta.
Meski terkesan tak masuk akal, kisah kereta hantu ini diamini oleh banyak orang. Banyak orang mengaku pernah naik kereta di larut malam, padahal jam operasi kereta sudah tutup. Ada juga orang-orang yang mengaku melihat kereta rel listrik (KRL) dari Bogor menuju Jakarta berjalan sendiri tanpa masinis.
Pada Jumat dini hari, 12 Desember 2004, sebuah KRL meluncur sendiri dari sebuah stasiun di Bogor menuju stasiun Manggarai, Jakarta. Banyak orang yang tentunya terheran-heran dan tidak percaya atas cerita kejadian ini karena pada dini hari kereta belum beroperasi.
"Tapi dari kesaksian sejumlah warga dan petugas perlintasan kereta api, peristiwa ini benar-benar terjadi," tulis Zaenuddin HM dalam bukunya, Kisah-Kisah Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe.
Salah satunya adalah pengakuan Sutrisno (25), petugas penjaga pintu lintasan kereta api di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ia yang waktu itu kebetulan sedang tugas malam, mendadak kaget ketika tiba-tiba sirene pintu lintasan berbunyi.
"Padahal waktu itu baru pukul 04.00 WIB. Setahu saya, jam segitu belum ada kereta yang beroperasi," ujar Sutrisno seperti dikutip oleh Zaenuddin dalam bukunya.
Belum hilang rasa heran Sutrisno, tiba-tiba melintas sebuah rangkaian kereta dari arah Bogor dengan kecepatan 60-80 kilometer per jam. "Yang saya ingat, kereta itu menarik empat gerbong dengan kondisi nggak ada penumpang dan nggak ada masinis, serta dalam keadaan gelap," tutur Sutrisno.
Baca Juga: Jeritan Bocah Juned, Dua Belas Jam Tergencet Kereta Api Bintaro
Baca Juga: Daftar Lima Kereta Cepat Paling Cepat yang Beroperasi Untuk Umum
Baca Juga: 'Kapal-Kapal Hantu' Perang Dunia II Muncul di Pasifik Setelah Erupsi
Wakil Kepala Stasiun Kereta Api Manggarai ketika itu, Muhyar, juga mengakui bahwa pada Jumat dini hari tersebut ada sebuah kereta yang nyelonong ke wilayahnya. "Menurut informasi yang saya terima, kereta tersebut melintas di jalur tiga dan berhenti di tanjakan arah Stasiun Cikini," katanya.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional Jabotabek kala itu, Zainal Abidin, merasa heran atas peristiwa tersebut. "Secara teknis, jadwal kereta Jabotabek itu sekitar pukul 05.00 WIB. Yang bikin saya tambah heran, kereta tersebut meluncur tanpa ada pasokan listrik. Makanya, sampai saat ini kami masih menyelidiki masalah ini," ungkapnya.