Alih-alih menggunakan sistem barter, pertukaran dilakukan dengan uang. Ada alasan yang sangat spesifik di balik peningkatan sirkulasi moneter ini selain kekuatan pasar murni. Salah satu penyebabnya adalah perpajakan.
Baca Juga: Kehidupan Warga Miskin di Masa Romawi Kuno, Kadang Tidak Terlalu Buruk
Baca Juga: Atribut Penting dalam Budaya Romawi, Dari Mana Budak Berasal?
Baca Juga: Seni Erotis Yunani dan Romawi, Cerminan Budaya yang Terobsesi Seks?
Baca Juga: Kebutuhan Sehari-hari, Barang Mewah dan Eksotis Dijual di Pasar Romawi
Romawi membutuhkan sejumlah besar uang untuk membiayai infrastruktur militernya, yang sebagian besar dihabiskan di Inggris. Pajak-pajak ini dikumpulkan di seluruh kekaisaran dan kemudian digunakan untuk membayar garnisun militer Romawi. Ini termasuk memenuhi pasokan makanan dan persediaan lainnya. Ironisnya, pendudukan Romawi merupakan stimulus besar bagi perekonomian Inggris.
Dengan demikian, Romawi mengubah kehidupan di Inggris, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kehidupan material. Penduduk Inggris juga mulai menggunakan barang-barang Romawi.
“Para arkeolog menemukan bukti banyak barang bergaya Romawi di antara penduduk asli ini. Seperti tembikar yang diproduksi secara massal, barang pecah belah, dan paku besi untuk bangunan,” Paxton menjelaskan.
Pola makan penduduk asli Inggris juga berubah sebagai akibat dari kehadiran Romawi di Inggris. Mereka mulai menanam dan mengonsumsi buah-buahan yang dibawa dari Italia, seperti apel. Namun, orang-orang Inggris juga mempertahankan banyak aspek dari tradisi asli mereka, termasuk bahasa.