Lautan Ternyata Mengandung 1,5 Juta Ton Emas, Mungkinkah Ditambang?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 5 Juni 2022 | 10:00 WIB
Diperkirakan da sekitar 1,5 juta ton emas di air laut. (Ikhwan Zailani )

Nationalgeographic.co.id—Semua pasti sepakat, bahwa emas itu sangat berharga bukan? Setiap orang rasanya ingin memilikinya, meski kita tahu tidak mudah mendapatkannya. Yang paling umum diketahui, bahwa emas dihasilkan dari pertambangan di daratan. Namun tahukah kamu, ternyata emas juga terkandung di air laut? Diperkirakan, jumlahnya bahkan mencapai 1,5 juta ton.

Pada tahun 1872, ahli kimia Inggris Edward Sonstadt menerbitkan laporan yang menyatakan keberadaan emas di air laut. Sejak itu, penemuan Sonstadt telah menginspirasi banyak orang, dari ilmuwan yang berniat baik hingga penipu, untuk menemukan cara untuk mengekstraknya.

Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, beberapa peneliti mulai melakukan penelitian. Mereka telah mencoba untuk mengukur jumlah emas di lautan, mengetahui kadarnya, dan kemungkinannya untuk diekstraksi.

Jumlah persisnya sulit ditentukan karena emas ada di air laut dengan konsentrasi sangat encer. Diperkirakan berada di urutan bagian per triliun, atau satu bagian emas per triliun bagian air.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Applied Geochemistry dengan judul "Gold in seawater: a conservative view" yang diterbitkan daring melaporkan studi khusus yang mengukur konsentrasi emas dalam sampel yang diambil dari Samudra Pasifik. Para peneliti menulis, mereka menemukan bahwa jumlahnya sekitar 0,03 bagian per triliun.

Bongkahan emas (James St. John)

"Konsentrasi emas di perairan Pasifik laut terbuka yang tersaring dan tidak tersaring memberikan rata-rata 29 picogram/liter dengan teknik absorpsi atom/tungku grafit yang didahului dengan langkah prakonsentrasi pertukaran anion. Nilai yang sama (rata-rata 37 picogram/liter) ditemukan di perairan dekat pantai tanpa filter," tulis peneliti.

Studi yang lebih lama melaporkan konsentrasi sekitar 1 bagian per triliun untuk air laut. Atas dasar nilai yang lebih seragam dengan kedalaman di air laut, emas atau logam Au kurang reaktif dalam sistem laut dibandingkan logam lainnya.

 Baca Juga: Selidik Logam Mulia: Dari Manakah Asal Emas Melimpah di Bumi Saat Ini?

 Baca Juga: Antara Emas dan Berlian, Manakah yang Lebih Langka di Bumi?

 Baca Juga: Penambang Emas Bunuh Pemimpin Adat Agar Bisa Mengeksploitasi Hutan Amazon

Beberapa perbedaan ini dapat dikaitkan dengan adanya kontaminasi dalam sampel yang dikumpulkan serta keterbatasan teknologi. Mengingat dalam penelitian sebelumnya mungkin tidak cukup sensitif untuk mendeteksi jumlah emas secara akurat.