Pagebluk Tanah Perawan, Penyakit Misterius Akhiri Kejayaan Athena

By Sysilia Tanhati, Senin, 6 Juni 2022 | 13:13 WIB
Pagebluk melemahkan Athena dan mengakhiri masa keemasannya. (Peter van Halen/Wellcome Collection gallery)

Ditinggal mati oleh keluarga membuat warga murka dan berbalik melawan pemimpin mereka, Pericles. Strategi perangnya mendorong penduduk berlindung di dalam tembok kota Athena. Ini memperburuk memperburuk kondisi sanitasi di kota.

Saingan politik pun mengambil kesempatan dalam kesempitan. Pericles dikenakan denda atas pagebluk. Ia pun dipecat dari jabatannya karena tidak bisa menangani pagebluk

Saingan politik Pericles melangkah lebih jauh, menuduhnya memanggil kemalangan atas mereka melalui dukungan tekadnya untuk perang. Setelah lebih dari satu dekade sering memuja dukungan, Athena berbalik melawan Pericles: Denda berat dikenakan padanya, dan dia tidak terpilih kembali sebagai ahli strategi resmi.

Setelah anak-anaknya jatuh sakit dan meninggal, Pericles pun mengikuti jejak mereka pada musim gugur 429 Sebelum Masehi.

Pagebluk melemahkan Athena dan mengakhiri masa keemasannya. Pada saat pagebluk berakhir sekitar 425 Sebelum Masehi, diperkirakan hampir sepertiga penduduk kota meninggal.

Wabah apa sebenarnya yang menyerang Athena saat itu?

Sejarawan masih belum mengidentifikasi sumber pasti epidemi. Karena penggunaan kata ‘wabah’ oleh Thucydides, beberapa orang berhipotesis bahwa itu adalah wabah pes. Ini juga menjadi penyebab Black Death di abad ke-14.

Namun, catatan Thucydides tidak menunjukkan gejala Black Death yang terkenal, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening yang menghitam dan terkadang pecah.

Seiring waktu, para peneliti mengusulkan beberapa penyebab, bakteri dan virus. Ini termasuk tifus, kolera, influenza, cacar, dan campak.

Seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa teori sola penyebab pun diajukan. Pada tahun 1994, kuburan massal yang berasal dari tahun 430-420 Sebelum Masehi diidentifikasi.

Di dalamnya ada 150 mayat yang tampaknya telah dikubur dengan tergesa-gesa. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Manolis J. Papagrigorakis menganalisis DNA dari pulpa gigi tiga individu.

Mereka menemukan adanya patogen dengan kemiripan 93 persen dengan demam tifoid. Peneliti lain menantang teori itu karena tifoid merupakan penyakit umum saat itu. Menurut catatan Thucydides, ini adalah tentang penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya di Yunani kuno. Sehingga wabah ini disebut sebagai pagebluk tanah perawan.

Banyak gejala Thucydides cocok dengan Ebola. Untuk mengidentifikasi, ahli genetika harus mempelajari RNA. Namun RNA lebih tidak stabil daripada DNA dan lebih mudah terdegradasi dari waktu ke waktu. Menemukan sampel yang layak dari abad kelima Sebelum Masehi di Athena sangat tidak mungkin. Jadi jika pagebluk Athena disebabkan oleh virus, identitas pastinya akan tetap menjadi misteri untuk saat ini.