Tiga Astronaut Tiba di Stasiun Luar Angkasa Tiongkok, Bawa Banyak Misi

By Utomo Priyambodo, Kamis, 9 Juni 2022 | 08:00 WIB
Tiga astronaut tiba di stasiun luar angkasa Tiongkok dan akan menghabiskan waktu di sana selama enam bulan. (li xin/XINHUA/Xinhua)

Nationalgeographic.co.id—Tiga astronaut tiba di stasiun luar angkasa Tiongkok pada hari Minggu lalu. Ketiganya meluncur dengan roket Long March-2F pada 0244 GMT dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi, Tiongkok barat laut.

Tim tersebut ditugaskan untuk "menyelesaikan perakitan di orbit dan pembangunan stasiun luar angkasa", serta "melakukan commissioning peralatan" dan melakukan eksperimen ilmiah, kata CGTN, media yang dikelola negara.

Para astronaut memasuki modul pusat stasiun Tiangong sekitar pukul 1250 GMT, kata China Manned Space Agency (CMSA). Perjalanan memakan waktu sekitar "tujuh jam penerbangan", sebagaimana dilaporkan CCTV.

Tiangong, yang berarti "istana surgawi", diharapkan akan beroperasi penuh pada akhir tahun. Program luar angkasa Tiongkok yang sangat dipromosikan telah membuat negara itu mendaratkan robot penjelajah di Mars dan mengirim wahana antariksa ke Bulan.

Pesawat antariksa Shenzhou-14 yang membawa tiga astronaut itu dipimpin oleh pilot angkatan udara Chen Dong, 43 tahun. Tantangan utama bagi tiga orang astronaut itu adalah menghubungkan dua modul laboratorium stasiun ke badan utama stasiun luar angkasa tersebut.

Dong, bersama dengan rekan pilot Liu Yang dan Cai Xuzhe, akan menjadi tim kedua yang menghabiskan enam bulan di atas Tiangong setelah yang terakhir kembali ke Bumi pada April lalu setelah 183 hari di stasiun luar angkasa itu.

Modul inti Tiangong memasuki orbit awal tahun lalu dan diharapkan beroperasi setidaknya selama satu dekade. Stasiun yang telah selesai akan mirip dengan stasiun Soviet Mir yang mengorbit Bumi dari tahun 1980-an hingga 2001.

Sejauh ini Tiongkok telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program luar angkasa yang dijalankan militer. Mereka berharap bisa memiliki stasiun luar angkasa berawak permanen pada 2022 dan akhirnya bisa mengirim manusia ke Bulan.

Tiongkok telah membuat langkah besar dalam mengejar Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara barat itu memiliki para astronaut dan kosmonaut yang punya pengalaman puluhan tahun dalam eksplorasi luar angkasa.

Baca Juga: Bagaimana Jadinya Misi Antariksa Jika Astronautnya Sedang Diare?

Baca Juga: Apa Jadinya Masa Depan Stasiun Luar Angkasa Internasional Tanpa Rusia?

Baca Juga: Foto Pertama dari Teleskop James Webb Telah Melampaui Ekspektasi

Di bawah Presiden Xi Jinping, sebagaimana diberitakan Science Alert, Tiongkok telah jor-joran mengeluarkan dana untuk mimpi luar angkasa mereka. Selain membangung stasiun luar angkasa, Beijing juga berencana membangun pangkalan di Bulan, dan Badan Antariksa Nasional negara itu mengatakan akan meluncurkan misi bulan berawak pada tahun 2029.

Sebelumnya, Tiongkok telah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak 2011. Dikeluarkannya Tiongkok adalah imbas dari kebijakan Amerika Serikat yang melarang NASA terlibat dengan negara itu.

Meski T‭iongkok tidak berencana menggunakan stasiun luar angkasanya untuk kerja sama global dalam skala Stasiun Luar Angkasa Internasional, Beijing mengatakan pihaknya terbuka untuk kerja sama asing.

Stasiun Luar Angkasa Intersional akan pensiun setelah 2024. Namun NASA mengatakan stasiun tersebut bisa tetap berfungsi hingga 2030.