"Dengan menerapkan pengetahuan ini, kita dapat mulai membuat kemajuan nyata dalam mengadaptasi sistem ini untuk digunakan dalam panel surya," kata Leney.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Alasan Mengapa Tabir Surya Membahayakan Terumbu Karang
Baca Juga: Ganggang Beracun yang Menciptakan Ketidakstabilan Peradaban Maya
Baca Juga: Acetabularia Jalakanyakae, Spesies Baru Alga Hijau dari Andaman
Baca Juga: Biocurtain, Tirai Berisi Ganggang yang Bisa Mengatasi Perubahan Iklim
Sementara itu, Profesor Albert Heck, Direktur Ilmiah dari Pusat Proteomika Belanda, University of Utrecht, menambahkan bahwa banyak orang mungkin beranggapan bahwa ganggang terlihat lamban dan tentu saja tidak terlalu menarik.
"Tetapi ketika Anda melihat detail molekuler dari mesin mereka yang membuatnya mengubah cahaya matahari menjadi energi dengan sangat efisien, Anda pikir ini lebih canggih daripada jam tangan Swiss tercanggih. Ini perlu menjadi produk terbaik, yang disebut evolusi," kata Heck.
Langkah selanjutnya bagi tim adalah mempelajari secara lebih rinci bagaimana energi ditransfer melalui sistem pemanenan cahaya. Juga, menunjukkan mengapa modul yang mereka identifikasi sangat efisien.
"Dengan sebagian besar panel surya di rumah-rumah Inggris beroperasi pada efisiensi 10-20 persen, meningkatkan efisiensi ini menjadi 95 persen akan secara dramatis meningkatkan penggunaan teknologi tenaga surya dan dengan demikian membantu melindungi lingkungan," tambah Leney.