Apa saja isi vila kaisar yang gemar berjelajah ini? Air mancur menghiasi taman dan danau. Kompleks vila dipenuhi dengan bangunan-bangunan menakjubkan. Sebut saja sebuah serambi, teater, pemandian air panas, ruang perjamuan, serta perpustakaan. Pulau buatan pun diciptakan untuk menambah keindahan vila tersebut. Mosaik serta patung dewa dan pahlawan banyak ditemukan di dalam vila tersebut.
Sejarah Augustan menggambarkan Hadrian sebagai seorang penguasa yang tertarik dengan filosofi serta arsitektur provinsi timur kekaisaran. Maka tidak heran jika vila tersebut mencerminkan gagasan dan kepekaan seorang penguasa yang sangat berbudaya.
Salah satu yang paling menakjubkan dari vila Hadrian adalah serambi Canopus, tempat perjamuan malam diselenggarakan. Atap Canopus ditopang oleh tiang-tiang Korintus dan caryatid. Caryatid adalah patung-patung perempuan yang dipahat, seperti yang ada di Erechtheion di Akropolis Athena.
Ternyata Canopus memiliki arti penting bagi Hadrian. Canopus merupakan kolam sepanjang 118 meter, diyakini sebagai simbol Sungai Nil. Di sungai ini, Antinous, kekasih kaisar, tenggelam selama perjalanannya bersama ke Mesir. Kota Canopus adalah rumah bagi kuil dewa Yunani-Mesir Serapis, yang secara pribadi penting bagi Hadrian.
Kompleks vila yang luas dan lengkap
Apa yang dibutuhkan oleh kaisar semua tersedia di kompleks vila. Ini termasuk arena latihan Pecile, di mana kaisar dapat melakukan olahraga setiap hari. Pecile dilengkapi dengan kolam persegi sepanjang 100 meter.
Atas saran dokter kekaisaran, Hadrian berjalan kaki sebanyak 3.6 km setiap hari setelah makan siang. Setelah berolahraga, ia menuju ke kamar mandi pribadinya, Heliocaminus. Kompleks pemandian tertua di vila, dilengkapi dengan sauna besar serta frigidarium, tepidarium, dan caldarium (kamar dingin, hangat, dan panas).
Kompleks luas ini hampir selalu dipenuhi orang. Mulai dari anggota pengadilan, tamu, dan, tentu saja, pasukan pelayan. Ruangan para pelayan dan cara mereka bergerak di sekitar kompleks, dirancang dengan cerdik. Penghuni vila hampir tidak menyadari keberadaan para pelayan di sekitar vila.
Staf tinggal di kamar tersembunyi dan bergerak di sekitar lokasi melalui serangkaian terowongan khusus.
Sayangnya, vila ini rentan terhadap penjarahan. Kompleks ini dijarah oleh Raja Ostrogoth Totila pada tahun 544 Masehi, monumen besarnya ditinggalkan dan kemudian dirampok untuk diambil batunya.
Namun berkat ukurannya, banyak harta karun yang terlewatkan di situs tersebut selama berabad-abad. Karya seni yang mengilhami seniman-seniman besar periode Renaisans dan Barok ditemukan pada tahun 1400-an.
Kemudian pada tahun 1736 patung marmer Furietti Centaur ditemukan. Sebagai replika patung Yunani, Furietti Centaur melambangkan perpaduan budaya Helenis dan Latin. Konon patung ini memberi semangat dalam menciptakan vila yang sempurna bagi kaisar Hadrian.