Saat ini, wilayah Jakarta dan sekitarnya memang kerap banjir tiap bulan Januari hingga Februari. Dan setelah bulan-bulan itu pemerintah daerah biasanya reaktif berupaya supaya banjir lekas surut dan juga berusaha mencegah banjir datang lagi meski kembali gagal lagi dan lagi.
"Disebutkan pula galian tersebut sepanjang 6.122 tumbak. Jika dihitung, satu tumbak kira-kira 12 kaki dan satu kaki kira-kira 0,304 meter. Jadi panjang kali tersebut kurang lebih 24 kilometer," papar Zaenuddin.
Lewat kali itulah debit air dialirkan sehingga banjir di Jakarta diharapkan lekas surut. Bahkan sekalian untuk mengatasi banjir, galian atau kali tersebut juga diperuntukkan bagi pengairan sawah-sawah penduduk yang terhampar luas. Itu sangat membantu penduduk terutama di kala musim kemarau panjang.
Yang menarik dari isi Prasasti Tugu tersebut, tertulis pula keterangan bahwa Raja Purnawarman menyembelih 1.000 ekor sapi. Untuk apa raja memotong sapi sebanyak itu?
"Konon untuk 'tumbal', yakni dengan cara mengubur kepala-kepala sapi yang sudah dipotong itu di dasar kali, agar proses pembuatan kali berlangsung lancar tanpa ada gangguan dari roh jahat," catat Zaenuddin.
"Tetapi, keterangan lain menyebutkan, pemotongan ribuan ekor sapi itu adalah untuk acara selamatan sebagai tanda dilakukannya penggalian kali di Bekasi dan Tangerang," tulis Zaenuddin lagi.
"Ada pula yang mengatakan sebagai bukti kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyat di zaman Kerajaan Tarumanegara," tambahnya.