Ayam jantan sering dikubur dengan ayam jantan dan betina dengan ayam betina. Kemudian, ayam dipopulerkan kekaisaran Romawi bersama dengan telur yang kemudian dijadikan makanan. Misalnya, di Inggris, ayam tidak dikonsumsi secara teratur sampai abad ketiga Masehi, kebanyakan di lokasi perkotaan dan militer.
Tim juga menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menetapkan usia dari ayam paling awal yang diusulkan ditemukan di Eurasia barat dan Afrika barat laut. Sebagian besar tulang jauh lebih baru daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Hasil yang didapatkan, membantah klaim ayam di Eropa sebelum milenium pertama SM dan menunjukkan bahwa mereka tidak tiba sampai sekitar 800 SM. Kemudian, setelah tiba di wilayah Mediterania, dibutuhkan waktu hampir 1.000 tahun lebih lama bagi ayam untuk berkembang biak di iklim yang lebih dingin di Skotlandia, Irlandia, Skandinavia, dan Islandia.
Profesor Naomi Sykes, dari University of Exeter, mengatakan, memakan ayam telah menjadi sangat umum sehingga orang mengira kita selalu memakannya. "Bukti kami menunjukkan bahwa hubungan masa lalu kita dengan ayam jauh lebih kompleks, dan selama berabad-abad ayam dirayakan dan terhormat," kata Sykes dalam rilis media.
Sementara itu, profesor Greger Larson, dari Oxford University mengatakan, evaluasi ulang komprehensif ayam ini pertama-tama menunjukkan betapa salahnya pemahaman kita tentang waktu dan tempat domestikasi ayam. "Dan yang lebih menarik, kita menunjukkan bagaimana datangnya pertanian padi kering bertindak sebagai katalis untuk proses domestikasi ayam dan penyebaran globalnya," kata Larson.
Rekan peneliti Julia Best, dari Cardiff University mengatakan, ini adalah pertama kalinya penanggalan radiokarbon digunakan pada skala ini untuk menentukan signifikansi ayam pada masyarakat awal. "Hasil kami menunjukkan perlunya penanggalan langsung spesimen awal yang diusulkan, karena ini memungkinkan kami gambaran paling jelas tentang interaksi awal kita dengan ayam," kata Best.
Ophélie Lebrasseur, rekan peneliti lainnya menambahkan, bahwa fakta bahwa ayam ada di mana-mana dan populer saat ini, tetapi didomestikasi relatif baru-baru ini mengejutkan. Lebrasseur adalah ilmuwan dari CNRS/Université Toulouse Paul Sabatier dan Instituto Nacional de Antropología y Pensamiento Latinoamericano
"Penelitian kami menyoroti pentingnya perbandingan osteologis yang kuat, penanggalan stratigrafi yang aman dan menempatkan temuan awal dalam konteks budaya dan lingkungan mereka yang lebih luas."