Memiliki Lebih Banyak Logam, Atmosfer Jupiter Ternyata Tidak Homogen

By Ricky Jenihansen, Senin, 13 Juni 2022 | 07:00 WIB
Miguel dkk. menunjukkan bahwa kelimpahan elemen berat tidak homogen dalam amplop Jupiter. (ESA)

Mereka menemukan bagian dalam atmosfer Jupiter memiliki lebih banyak logam daripada bagian luar. Hasil mereka menunjukkan bahwa massa total unsur-unsur berat bervariasi antara 11 dan 30 massa Bumi dan inti kompak dalam Jupiter memiliki massa 7 massa Bumi.

     

Baca Juga: Aurora Jupiter Secara Signifikan Lebih Intens Daripada di Bumi

Baca Juga: Hubble Menjelajahi Cuaca Ekstrem di 'Jupiter yang Sangat Panas'

Baca Juga: Hubble Mengungkap Bukti Atmosfer Uap Air di Bulan-bulan Es Jupiter

      

"Ada dua mekanisme bagi raksasa gas seperti Jupiter untuk memperoleh logam selama pembentukannya, yaitu melalui pertambahan kerikil kecil atau planetesimal yang lebih besar," kata Dr. Miguel.

"Kita tahu bahwa begitu planet yang cukup besar lahir, ia mulai mengeluarkan kerikil."

Menurutnya, kekayaan logam di dalam Jupiter yang kita lihat sekarang tidak mungkin dicapai sebelum itu. "Jadi kita bisa mengecualikan skenario dengan hanya kerikil sebagai padatan selama pembentukan Jupiter. Planetesimal terlalu besar untuk diblokir, jadi mereka pasti berperan."

Temuan ini menunjukan bahwa bagian dalam Jupiter memiliki elemen yang lebih berat daripada bagian luar, berarti bahwa kelimpahan menurun ke luar dengan gradien.

Alih-alih terjadi pencampuran homogen di seluruh atmosfer dalam. "Sebelumnya kami mengira Jupiter memiliki konveksi, seperti air mendidih, yang membuatnya tercampur sempurna," kata Miguel. "Tetapi temuan kami menunjukkan hal yang berbeda."