Emisi timbal selama zaman kuno melampaui tingkat alami timbal di lingkungan Eropa dengan faktor 10. “Ini ditunjukkan oleh sampel es pegunungan,” kata Michel Legrand, seorang ilmuwan atmosfer di Université Grenoble Alpes.
Hasilnya sangat mencolok mengingat saat itu belum ada penggunaan bensin bertimbal pada kendaraan. “Sebagai perbandingan, tingkat timbal alami oleh penggunaan bensin di Eropa menghasilkan faktor 50-100,” ungkap Legrand.
Timbal pada inti es di Greenland yang terbentuk selama periode Romawi menunjukkan efek buruk penambangan. Pertambangan Romawi ‘mengirim’ polusi secara meluas ke seluruh Eropa. Bahkan ke daerah terpencil di mana tidak ada orang Romawi yang pernah menginjakkan kaki.
Dengan kata lain, orang-orang mulai mencemari lingkungan jauh sebelum Revolusi Industri.
“Tujuan penelitian,” kata Legrand, “adalah untuk menunjukkan dampak manusia di atmosfer selama ribuan tahun.”