Kekerasan terhadap Perempuan Diperkirakan Naik seiring Cuaca Ekstrem

By Utomo Priyambodo, Rabu, 15 Juni 2022 | 16:21 WIB
Ilustrasi anak dalam kondisi kebanjiran. (Eric Sales/ Asian Development Bank)

Baca Juga: Kilas Sejarah Perjuangan Perempuan dalam Merayakan Hari Ibu Bangsa 

   

Studi kasus lain berfokus pada Bangladesh dan bagaimana peningkatan pernikahan dini berjalan seiring dengan banjir yang menghancurkan. Menikahkan anak perempuan dipandang sebagai cara untuk mengurangi "beban keuangan" keluarga.

"Penanganan bencana perlu fokus pada pencegahan, mitigasi, dan adaptasi terhadap pemicu-pemicu kekerasan berbasis gender. Sangat penting bahwa itu diinformasikan oleh wanita, anak perempuan, dan populasi minoritas seksual dan gender yang terkena dampak dan mempertimbangkan budaya seksual dan gender lokal dan norma, tradisi, dan sikap sosial lokal," tambah van Daalen.

Memberikan pelatihan kepada tim tanggap dan menciptakan tempat perlindungan yang merupakan ruang aman bagi orang-orang yang paling berisiko adalah dua kemungkinan intervensi untuk meminimalkan risiko ini. Upaya untuk menantang akar penyebab kekerasan ini sangat penting untuk menghentikannya terjadi sejak awal, dengan atau tanpa faktor tambahan dari kerusakan iklim.