Inovasi Turbin Raksasa di Laut untuk Panen Energi 'Tak Terbatas'

By Utomo Priyambodo, Kamis, 16 Juni 2022 | 11:00 WIB
Prototipe Kairyu. (IHI Corp./NEDO)

Nationalgeographic.co.idBumi menyimpan banyak energi besar yang bisa manusia manfaatkan. Salah satunya berada jauh di bawah laut.

Untuk memanfaatkan energi besar ini, para insinyur Jepang telah membangun sebuah turbin raksasa. Teknologi ini mampu menahan arus laut terkuat untuk mengubah alirannya menjadi pasokan listrik yang hampir tak terbatas.

Ishikawajima-Harima Heavy Industries— sekarang hanya dikenal sebagai IHI Corporation—telah mengutak-atik teknologi tersebut selama lebih dari satu dekade. Lalu mereka berrmitra dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) pada tahun 2017 untuk menguji desain teknologi mereka.

Pada Februari 2022, proyek ini melewati tonggak penting dengan selesainya uji lapangan tiga setengah tahun yang sukses di perairan lepas pantai barat daya Jepang.

Prototipe seberat 330 ton ini disebut Kairyu, sebuah kata yang kurang lebih artinya adalah 'arus laut'. Strukturnya terdiri dari badan pesawat sepanjang 20 meter yang diapit oleh sepasang silinder berukuran serupa, masing-masing menampung sistem pembangkit listrik yang dipasang pada bilah turbin sepanjang sebelas meter.

Saat ditambatkan ke dasar laut dengan tali jangkar dan kabel listrik, perangkat itu dapat mengarahkan dirinya sendiri untuk menemukan posisi paling efisien untuk menghasilkan daya dari dorongan arus air dalam, dan menyalurkannya ke jaringan.

Jepang adalah negara yang sangat bergantung pada impor bahan bakar fosil untuk menghasilkan sejumlah besar listrik. Dengan sentimen publik terhadap tenaga nuklir yang memburuk setelah bencana nuklir Fukushima 2011, Jepang termotivasi untuk menggunakan kekuatan teknologinya untuk memanfaatkan berbagai alternatif sumber energi terbarukan.

Sayangnya, kepulauan Jepang yang bergunung-gunung menyediakan sedikit ruang untuk hutan turbin angin atau bidang panel surya yang luas. Dengan lokasi yang jauh dari negara tetangga, peluang untuk menyeimbangkan fluktuasi energi terbarukan melalui perdagangan energi juga semakin kecil.

Satu hal yang dimiliki bangsa ini adalah hamparan perairan yang luas. Di sebelah timur negara ini, ada lautan berputar di bawah kekuatan gyre Pasifik Utara. Ketikap bertemu wilayah Jepang, gyre tersebut disalurkan ke aliran yang relatif kuat yang disebut arus Kuroshio.

IHI memperkirakan bahwa jika energi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan, maka secara layak dapat menghasilkan sekitar 205 gigawatt listrik. Jumlah ini diklaim setara dengan daya yang dihasilkan pembangkit listrik Jepang saat ini.

   

Baca Juga: Rencana Gila agar Lubang Terdalam Bumi Bisa Hasilkan Energi Nirbatas