Makanan Pokok, Sejak Kapan Manusia Makan Karbohidrat Seperti Nasi?

By Ricky Jenihansen, Senin, 20 Juni 2022 | 09:00 WIB
Manusia modern secara anatomis memasak dan memakan pati tumbuhan, seperti yang berasal dari umbi-umbian dan rimpang, sejak 120.000 tahun yang lalu. (Sci-News)

Nationalgeographic.co.id—Hampir seluruh manusia saat ini menggantungkan hidupnya dengan mengonsumsi karbohidrat sebagai sumber energi utama. Sumbernya bisa beragam, mulai dari nasi, gandum, kentang hingga sagu.

Manusia adalah makhluk pemakan segala, tapi entah sejak kapan manusia menjadikan karbohidrat sebagai makanan utama. Sebuah penelitian dari tim arkeolog internasional mencoba mengungkapkan hal tersebut.

Di Gua Sungai Klasies di Cape selatan, Afrika Selatan, ditemukan sisa-sisa makanan hangus dari perapian. Penemuan tersebut memberikan bukti arkeologis pertama manusia modern yang memanggang dan memakan tepung tumbuhan yang mengandung karbohidrat, seperti yang berasal dari umbi dan rimpang.

Menurut hasil analisis, temuan arkeologis itu diperkirakan berumur sekitar 120.000 tahun yang lalu. Rincian penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Human Evolution volume 131 dengan judul "Cooked starchy food in hearths ca. 120 kya and 65 kya (MIS 5e and MIS 4) from Klasies River Cave, South Africa."

Cynthia Larbey dari Departemen Arkeologi di Cambridge University mengatakan, temuan itu sangat menarik, bukti genetik dan biologis sebelumnya menunjukkan bahwa manusia purba memakan karbohidrat atau pati. Penelitian seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya, menurut peneliti.

Gua Sungai Klasies di Cape selatan Afrika Selatan. (Wits University)

Penelitian tersebut merupakan bagian dari penyelidikan multidisiplin sistemik tentang tanaman dan api dalam kehidupan masyarakat Zaman Batu Pertengahan.

Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan bahwa perapian abu kecil itu digunakan untuk memasak makanan seperti akar dan umbi bertepung dari tingkat paling awal sekitar 120.000 tahun lalu hingga 65.000 tahun lalu.

Profesor Sarah Wurz dari Sekolah Geografi, Arkeologi dan Studi Lingkungan di University of Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan (Wits University) dan peneliti utama situs tersebut mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa manusia purba mengikuti diet seimbang.

"Dan bahwa mereka adalah jenius ekologis, mampu mengeksploitasi lingkungan mereka secara cerdas untuk mendapatkan makanan yang cocok dan mungkin termasuk obat-obatan," kata Wurz dalam rilis media.

Dengan menggabungkan akar dan umbi matang sebagai makanan pokok dengan protein dan lemak dari kerang, ikan, fauna kecil dan besar, komunitas ini mampu beradaptasi secara optimal dengan lingkungan mereka. Bukti tersebut menunjukkan kecerdasan ekologis yang hebat sejak 120.000 tahun yang lalu.

Menurut Larbey, diet pati atau karbohidrat seperti yang kita kenal sekarang bukanlah sesuatu yang terjadi ketika kita mulai bertani, tetapi sudah setua manusia itu sendiri.