Baca Juga: Ibu Melahirkan Bayi Kembar Tidak Berarti Lebih Subur, Hanya Beruntung
Baca Juga: Polusi Minyak di Lautan Dunia, 90 Persen Tumpahan Adalah Ulah Manusia
Baca Juga: Memotong Emisi Karbon Dioksida Tidak Cukup Untuk Menyelamatkan Bumi
Baca Juga: Makin Parah, Polusi Dunia Kini Telah Membunuh 9 Juta Orang per Tahun
Tidak ada perbedaan yang signifikan terkait penambahan berat badan pada hewan di kelompok model selama kehamilan dan ukuran kotoran. Akan tetapi, keturuanan yang kekurangan Nrf2 punya berat lahir yang lebih rendah daripada yang tidak dimodifikasi.
Johnson dan tim berpendapat paparan polusi tidak punya efek penting pada model hewan yang tidak dimodifikasi. Dengan kata lain, mungkin Nrf2 memainkan beberapa peran protektif selama kehamilan.
Hasil ini sesuai dengan temuan bahwa kekurangna Nrf2 berkaitan dengan serangan penyakit kronis. Kekurangan Nrf2 diketahui bahkan bisa mengembangkan penyakit autoimun.
"Temuan ini dapat menunjukkan mekanisme yang mungkin melalui partikel halus yang dapat mempengaruhi fungsi plasenta dan kesehatan prakelahiran," tulis Johnson dan tim. "Ini menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang peran gen pada respons imun dan stres dan bagaimana gen tersebut berinteraksid engan faktor lingkungan."