Selidik Cumi-cumi Vampir Purba yang Hidup di Zaman Dinosaurus

By Ricky Jenihansen, Minggu, 26 Juni 2022 | 14:00 WIB
Rekonstruksi kehidupan Vampyronassa rhodanica. (A. Lethiers)

 Baca Juga: Penyelam Temukan Cumi-cumi Raksasa yang Lebih Besar Dari Tubuh Manusia 

Pencitraan mengungkapkan detail yang sebelumnya tidak diketahui mengenai pengisap dan mahkota lengan. Perbandingan dengan data tomografi spesimen Vampyronassa infernalis yang masih ada yang dipindai di American Museum of Natural History di New York.

Perbandingan itu memungkinkan tim untuk menentukan bahwa pengisap dan cirri Vampyronassa rhodanica secara proporsional lebih kuat daripada Vampyronassa infernalis.

Pencitraan spesimen Vampyronassa rhodanica. (Rowe et al.)

Para peneliti juga memperhatikan bahwa konfigurasi pengisap dan cirri lengan punggung yang lebih panjang berbeda dari pada lengan lainnya.

"Kami percaya bahwa morfologi dan penempatan pengisap Vampyronassa rhodanica dan cirri di mahkota lengan yang berbeda memungkinkan Vampyronassa rhodanica meningkatkan daya hisap dan potensi sensorik dibandingkan bentuk modern, dan membantu mereka memanipulasi dan mempertahankan mangsanya," kata Rowe.

Berdasarkan spesies modern yang serupa, para peneliti mengusulkan bahwa Vampyronassa rhodanica menggunakan pengisap ini untuk membuat segel kedap air, menghasilkan kekuatan hisap yang aman.

"Kami percaya bahwa morfologi dan penempatan pengisap Vampyronassa rhodanica dan cirri di mahkota lengan yang berbeda memungkinkan Vampyronassa rhodanica meningkatkan daya hisap dan potensi sensorik dibandingkan bentuk modern, dan membantu mereka memanipulasi dan mempertahankan mangsa," kata Rowe.

Kehadiran pengisap berotot pada masing-masing lengan dan pelengkap berbentuk kerucut sensorik untuk mendeteksi mangsa menunjukkan bahwa Vampyronassa rhodanica kemungkinan adalah pemburu predator aktif. Ini kontras dengan keturunannya yang lebih oportunistik, cumi-cumi vampir, yang telah beradaptasi dengan gaya hidup laut dalam yang rendah energi.