Perilaku Langka, Simpanse Afrika Timur Menggali Sumur Demi Air Bersih

By Ricky Jenihansen, Jumat, 1 Juli 2022 | 15:00 WIB
Perilaku menggali diyakini dibawa oleh spesies simpanse betina imigran yang berasal dari kebiasaan masyarakat di Afrika. Perilaku simpanse menggali sumur atau menyaring air untuk mendapatkan air bersih adalah perilaku yang sangat langka. (Péter et al.)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru dari University of Kent dan University of St Andrews telah menemukan bahwa simpanse hutan hujan mampu menggali sumur untuk mendapatkan akses air yang lebih bersih. Temuan ini mengejutkan, karena perilaku menggali sumur untuk mendapatkan akses air bersis hanya diketahui pada segelintir spesies yang telah didokumentasikan.

Tim peneliti gabungan dari Inggris, Swiss dan Uganda ini memberikan laporan pertama tentang kebiasaan menggali sumur kelompok simpanse Afrika Timur (Pan troglodytes schweinfurthii) yang hidup di hutan hujan. Peneliti memperkirakan bahwa perilaku ini menyebar dan berkembang dalam komunitas simpanse betina imigran.

Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal Primates dengan judul "Well-digging in a community of forest-living wild East African chimpanzees (Pan troglodytes schweinfurthii)" baru-baru ini. Publikasi tersebut merupakan jurnal akses terbuka yang dapat didapatkan secara daring.

Dijelaskan, perilaku menggali sumur atau menyaring air untuk mendapatkan air bersih adalah perilaku yang sangat langka dan hanya dilakukan sedikit sekali spesies di Bumi ini. Itupun kebanyakan dari spesies seperti itu hidup di daerah yang sangat kering atau gurun.

Ini adalah pertama kalinya perilaku menggali sumur diamati pada simpanse yang hidup di hutan hujan. Dan diyakini, perilaku itu telah berasal dari kebiasaan masyarakat yang dibawa oleh betina imigran spesies ini.

Pada penelitian ini, para peneliti menganalisis perilaku simpanse hutan hujan di komunitas Waibira dari Simpanse Afrika Timur di Uganda untuk menetapkan temuan mereka. Penggalian sumur pertama kali diamati pada Onyofi, seorang betina muda imigran yang tiba pada tahun 2015 dan langsung sangat mahir, menunjukkan bahwa dia mungkin dibesarkan di komunitas yang menggali sumur.

Simpanse hutan hujan dari komunitas Waibira dari Simpanse Afrika Timur di Uganda. (Hella Péter)

Sejak itu, beberapa simpanse Waibira muda dan betina dewasa lainnya terlihat sedang menggali sumur. Tidak ada jantan dewasa yang diamati menggali, namun mereka secara teratur menggunakan sumur yang digali oleh yang lain.

Penggalian sumur oleh Onyofi menarik banyak perhatian dari simpanse lain dalam kelompok itu, dan dia diawasi dengan cermat baik oleh simpanse muda maupun orang dewasa lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa ketika dia tiba, perilaku itu baru bagi komunitas Waibira.

Sumurnya tampak populer, dengan simpanse lain yang meminumnya secara langsung, atau menggunakan daun atau lumut yang dikunyah, menunjukkan bahwa tampaknya ada beberapa manfaat tambahan dari air sumur.

Kehadiran perilaku tersebut juga menyoroti pentingnya air sebagai sumber daya, bahkan untuk populasi yang hidup di hutan hujan. Dengan meningkatnya perubahan iklim, adaptasi perilaku terhadap perubahan curah hujan memungkinkan kelompok seperti Waibira untuk terus berkembang bahkan ketika habitat lokal mereka mulai berubah.

Hella Péter, seorang mahasiswa doktoral Antropologi Biologi di Sekolah Antropologi dan Konservasi Kent University memimpin penelitian ini. Ia mengatakan, penggalian sumur biasanya dilakukan untuk mengakses air di habitat yang sangat kering, pada simpanse, kita hanya tahu tentang tiga kelompok hidup sabana yang melakukannya.

   

Baca Juga: Urutan Vokal Simpanse Memberi Wawasan Tentang Evolusi Bahasa Manusia

Baca Juga: Pertama Kalinya, Ada Hewan Terlihat Berperan sebagai Dokter dan Pasien

Baca Juga: Sains Terbaru: Simpanse Mengobati Luka dengan Mengoleskan Serangga

Baca Juga: Proses Hilangnya Ekor Kera 'Nenek Moyang Manusia' 25 Juta Tahun Silam

      

"Apa yang kami lihat di Waibira sedikit berbeda dari grup-grup itu. Pertama, mereka tinggal di hutan hujan, jadi kebanyakan orang menganggap mendapatkan air bukanlah tantangan. Tapi sepertinya beberapa bulan musim kemarau tahunan sudah cukup untuk menimbulkan masalah bagi simpanse-simpane itu," katanya dalam pernyataannya.

"Yang juga menarik adalah bahwa semua sumur muncul di sebelah perairan terbuka, jadi tujuannya mungkin untuk menyaring, tidak mencapai langsung airnya, simpanse mungkin mendapatkan air yang lebih bersih atau berbeda rasa dari sumur, yang sangat menarik."

Sementara itu, rekan peneliti Hobaiter menambahkan, bahwa salah satu hal yang paling menarik adalah melihat tanggapan simpanse lain terhadap penggalian Onyofi. "Bahkan jantan besar yang dominan akan dengan sopan menunggunya selesai menggali dan minum, dan baru kemudian pergi dan meminjamnya dengan baik, yang sangat tidak biasa di sekitar sumber daya yang begitu berharga," katanya.

"Kami penasaran untuk melihat apa yang terjadi setelah beberapa pejantan muda yang bisa menggali tumbuh dewasa. Mungkin mereka akan menjadi guru yang dapat diterima untuk pejantan besar, dan mereka akan berhenti mengandalkan simpanse lain untuk menggali sumur untuk mereka."