Ilmuwan CERN Umumkan Pengamatan Terbaru 'Partikel Tuhan' Higgs Boson

By Ricky Jenihansen, Rabu, 6 Juli 2022 | 16:00 WIB
Bagian dari detektor ATLAS Large Hadron Collider. Rilis terbaru dalam rangka peringatan 10 tahun sejak pertama kali Higgs boson ditemukan pada tahun 2012. (Maximilien Brice, Julien Marius Ordan/CERN)

Nationalgeographic.co.id—Fisikawan dari kolaborasi ATLAS dan CMS di Large Hadron Collider CERN (Organisasi Riset Nuklir Eropa) merilis hasil studi paling komprehensif tentang properti 'Partikel Tuhan' Higgs boson. Kolaborasi telah menggunakan sampel terbesar dari data tumbukan proton-proton yang tercatat sejauh ini oleh eksperimen untuk mempelajari partikel unik dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rilis baru tersebut dalam rangka peringatan 10 tahun sejak pertama kali Higgs boson ditemukan pada tahun 2012. Laporan telah diterbitkan dalam 2 publikasi di jurnal bergengsi Nature dengan judul "Happy birthday, Higgs boson! What we do and don’t know about the particle" dan "A portrait of the Higgs boson by the CMS experiment ten years after the discovery" baru-baru ini.

Seperti diketahui, pada tanggal 4 Juli 2012, fisikawan dari kolaborasi ATLAS dan CMS di Large Hadron Collider CERN mengumumkan pengamatan Higgs boson dengan massa sekitar 125 gigaelectronvolts. Sepuluh tahun kemudian, dan dengan data yang sesuai dengan produksi Higgs boson dalam jumlah 30 kali lebih besar, para peneliti ATLAS dan CMS telah belajar lebih banyak tentang sifat-sifat partikel elementer.

Publikasi tersebut menunjukkan bahwa sifat partikel sangat konsisten dengan sifat Higgs boson yang diprediksi oleh Model Standar fisika partikel.

Mereka juga menunjukkan bahwa partikel semakin menjadi sarana yang ampuh untuk mencari fenomena baru yang tidak diketahui, yang jika ditemukan, dapat membantu menjelaskan beberapa misteri fisika terbesar, seperti sifat materi gelap misterius yang ada di Semesta.

Dari atas ke bawah, gambar detektor ATLAS dan CMS. (CERN)

Model Standar fisika partikel menggambarkan partikel dan gaya fundamental yang diketahui yang membentuk Alam Semesta kita, dengan pengecualian gravitasi.

Salah satu fitur utama Model Standar adalah bidang yang menembus semua ruang dan berinteraksi dengan partikel fundamental.

Eksitasi kuantum medan ini, yang dikenal sebagai Higgs field, memanifestasikan dirinya sebagai Higgs boson, satu-satunya partikel fundamental tanpa putaran.

Pada tahun 2012, sebuah partikel dengan sifat yang konsisten dengan Higgs boson diamati oleh percobaan ATLAS dan CMS di Large Hadron Collider (LHC). Sejak itu, lebih dari 30 kali lebih banyak Higgs boson telah dicatat oleh eksperimen, memungkinkan pengukuran yang jauh lebih tepat dan pengujian teori baru.

"Higgs boson adalah manifestasi partikel dari medan kuantum yang meliputi segalanya, yang dikenal sebagai Higgs field, yang mendasar untuk menggambarkan Semesta seperti yang kita kenal," kata fisikawan.

"Tanpa medan ini, partikel elementer seperti konstituen quark dari proton dan neutron inti atom, serta elektron yang mengelilingi inti, tidak akan memiliki massa, dan partikel berat yang membawa muatan tidak akan memiliki massa kekuatan lemah, yang memulai reaksi nuklir yang menggerakkan Matahari."