Kebakaran Mann Gluch 1949: Membunuh Belasan Nyawa Pemadamnya

By Galih Pranata, Rabu, 6 Juli 2022 | 15:00 WIB
Pengambilan jenazah para korban tragedi kebakaran hebat di Mann Gluch, Montana pada tahun 1949. (Dick Wilson/Department of Agriculture/US Forest Service)

Nationalgeographic.co.id—Kebakaran Mann Gulch pertama kali dilaporkan secara resmi sekitar tengah hari pada 5 Agustus 1949. Lokasinya di Hutan Nasional Helena, di negara bagian Amerika Serikat, Montana.

"Kebakaran hebat dimulai ketika petir menyambar sisi selatan Mann Gulch, sebuah ngarai sepanjang lebih dari 8 km yang memotong serangkaian tebing setinggi 365 m," tulis Laura Hayden.

Ia menulisnya kepada Forest History Society dalam artikel berjudul Mann Gulch Fire, 1949 yang diterbitkan pada 15 Februari 2017.

Kebakaran itu diketahui pertama kali oleh mahasiswa magang sebagai penjaga hutan bernama James O. Harrison, sekitar tengah hari pada tanggal 5 Agustus 1949. Harrison, seorang mahasiswa di Montana State University.

Normann Maclean pernah mencatat tragedi mengerikan itu dalam bukunya berjudul Young Men and Fire yang terbit pada tahun 1992. Ia menjelaskan beberapa faktor yang membuat kebakaran hebat terjadi.

Menurutnya, faktor-faktor yang menyebabkan kejadian itu ialah sambaran petir yang didukung dengan kekeringan di Mann Gulch, membuat api menyala-nyala. Daerah pegunungan juga mendorong tersebarnya api menuju lereng.

"Belum lagi, lereng utara Mann Gulch sebagian besar adalah rumput liar setinggi lutut, bahan bakar yang sangat mudah membuat kobaran semakin membesar," tulis Maclean dalam bukunya.

Saat dilaporkan pada 5 Agustus 1949, suhu panas di Mann Gulch mencapai 36 derajat celcius. Smokejumper diutus untuk memadamkan kebakaran hebat itu sebelum melahap habis hutan di sana.

Terhitung, ada 15 smokejumper diterjunkan dari helikopter dengan 1 pemimpin kru ke bibir jurang untuk upaya memadamkan kobaran api agar tidak meluas.

Setelah para kru smokejumper mulai dekat dengan kejaran api, Wagner Dodge (pemimpin kru pemadam) menginstruksikan untuk menjauh dari kobaran.

"Para kru berusaha untuk menuruni jurang dengan tali-tali mereka. Namun, hal yang tak diduga malah terjadi sebaliknya," lanjutnya. Alih-alih menjauh dari dalam jurang, sebuah lemparan api yang meledak-ledak melompat ke bibir jurang.

Saat para kru sedang berusaha naik ke bibir jurang, api semakin mendekat. Dodge meminta anggotanya untuk melepas tas dan alat berat yang mereka bawa, sehingga meringankan tubuh mereka untuk naik kembali dan berlari.