Tampak Biru di Siang Hari, Mengapa Warna Langit Berubah Ketika Senja?

By Ricky Jenihansen, Senin, 11 Juli 2022 | 15:00 WIB
Langit siang hari sebenarnya berwarna ungu, tapi terlihat biru karena keterbatasan mata kita. (Peakpx)

Nationalgeographic.co.id—Lembayung, jingga atau merah muda, warna-warna itulah yang umum bakal kita lihat saat senja atau ketika matahari terbit. Pertanyaanya sekarang, bukankah saat siang hari warna langit itu biru, lantas kok bisa berubah warna ketika senja? Mari kita bahas apa yang sebenarnya terjadi pada langit kita.

Amanda Fiegl, senior editor di Nature Conservancy magazine menulis untuk National Geographic tentang sains langit senja, apa yang membuat matahari terbenam yang indah terjadi? Ilmu matahari terbenam yang berwarna-warni, dan Mengapa beberapa matahari terbenam begitu spektakuler?

"Saya kira itu tergantung pada bagaimana Anda mendefinisikan "indah", tetapi saya akan berasumsi bahwa maksud Anda adalah warna yang mencolok, di mana warnanya murni secara spektral -misalnya, oranye terang atau merah, sebagai lawan dari palet yang lebih redup," tulis Fiegl.

"Ingatlah bahwa apa yang kita lihat dengan mata manusia hanyalah sebagian kecil dari radiasi elektromagnetik yang dilepaskan oleh matahari."

Radiasi itu mengandung spektrum panjang gelombang yang luas, tetapi mata Anda hanya peka terhadap bagian-bagian tertentu saja: yang disebut panjang gelombang tampak. Warna yang berbeda dikaitkan dengan panjang gelombang yang berbeda.

Fiegl mengatakan, mereka meminta Stephen Corfidi, ahli meteorologi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang menulis tentang ilmu matahari terbenam yang berwarna-warni, untuk membantu kita melihat cahaya.

Langit siang terlihat biru. (Pixabay)

Menurut para ahli, sebenarnya warna-warna yang kita lihat ketika senja atau matahari terbit itu tidak berubah, warna itu selalu ada di langit. Namun, kita tidak bisa melihatnya pada waktu-waktu tertentu.

Ketika cahaya matahari memasuki atmosfer bumi, cahayanya putih. Cahaya putih itu mengandung semua warna pelangi, tapi molekul gas yang ada di udara memecah cahaya menjadi gelombang berwarna berbeda dan bergerak dengan kecepatan berbeda.

Warna yang kita lihat tergantung pada jalur cahaya dan sensitivitas mata kita. Ini terjadi jutaan kali sebelum sinar itu sampai ke bola mata Anda saat matahari terbenam.

"Molekul mengirimkan gelombang cahaya ke arah yang berbeda, istilah lainnya adalah penghamburan cahaya. Sinar matahari berhamburan berkali-kali sebelum mencapai mata kita," kata Fiegl.

Cahaya biru bergerak cepat, sehingga lebih sering tersebar daripada kebanyakan warna lainnya. Itulah yang menyebabkan kita tidak melihat warna lembayung atau jingga saat siang hari karena cahaya biru menyembunyikan sebagian besar warna lainnya, cahaya biru tersebar lebih banyak.