Banyak Anak Banyak Rezeki? Justru Berisiko Tinggi Penyakit Jantung

By Ricky Jenihansen, Kamis, 14 Juli 2022 | 12:00 WIB
Banyak anak banyak rezeki mungkin menggambarkan bahwa anak banyak itu adalah sebuah keberuntungan. (Alamy)

Nationalgeographic.co.id—Anggapan di tengah masyarakat, memiliki banyak anak itu membahagiakan. Ada adagium "Banyak anak banyak rezeki" yang mungkin menggambarkan bahwa anak banyak itu adalah sebuah keberuntungan. Tapi sebuah penelitian dari University of Hawaii di Manoa justru menemukan risiko tinggi penyakit jantung.

Laporan lengkap penelitian tersebut telah diterbitkan di Journal of Aging and Health dengan judul "Association of Parenthood With Incident Heart Disease in United States’ Older Men and Women: A Longitudinal Analysis of Health and Retirement Study Data."

Penelitian tersebut menemukan fakta kurang menyenangkan yang berhubungan dengan jumlah anak dan faktor risiko penyakit. Orang tua dengan lima anak atau lebih lebih mungkin berisiko terserang penyakit jantung.

Seperti diketahui, penyakit jantung adalah penyakit tidak menular paling mematikan di dunia. Bentuk gangguannya bisa bermacam-macam. Bisa berupa gangguan pada pembuluh darah jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh infeksi atau kelainan lahir.

Pada penelitian ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Sara Hipp dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, University of Hawaii di Manoa mengetahui risiko tinggi dari orang tua dengan banyak anak. Mereka mempelajari data lebih dari 25.000 peserta yang yang berusia 50 tahun ke atas yang ikut dalam survei kesehatan nasional.

Untuk menguji hubungan jumlah anak yang lahir atau berayah dengan kejadian penyakit jantung. Peneliti mempertimbangkan karakteristik sosial ekonomi dan gaya hidup.

Para peneliti, menganalisis data dari 24.923 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas atau 55 persen wanita dalam Health and Retirement Study. Partisipan melaporkan sendiri jumlah anak dan kejadian penyakit jantung yang didiagnosis dokter.

Ilustrasi penyakit jantung. (Parkview)

"Banyak penelitian telah mengaitkan karakteristik reproduksi wanita. Seperti usia mereka saat melahirkan pertama kali, dengan risiko penyakit jantung di kemudian hari," kata Hipp, dikutip Medical Express.

"Tapi tidak banyak yang diketahui tentang hubungan antara ukuran keluarga dan penyakit jantung, dan sangat sedikit penelitian yang melihat bagaimana hubungan ayah dengan risiko penyakit jantung pada pria."

Hipp dan rekan penulisnya menemukan bahwa sekitar 30 persen dari orang tua yang mengatakan mereka memiliki lima anak atau lebih memiliki gangguan jantung. Seperti penyakit jantung koroner, angina atau gagal jantung kongestif.

Hanya 22 persen dari mereka yang hanya memiliki satu atau dua anak. Sementara 21 persen dari mereka yang tidak memiliki anak, mengatakan mereka telah didiagnosis dengan penyakit jantung.

Di antara semua responden, sekitar seperempat mengatakan mereka telah diberitahu oleh dokter dalam dua tahun terakhir bahwa mereka menderita penyakit jantung.

Pada seorang wanita, hal risiko tersebut tetap tinggi bahkan setelah peneliti menyesuaikan variabel gaya hidup. (Baamboozle)

"Data kami menunjukkan bahwa, pada kedua jenis kelamin, memiliki lebih banyak anak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar," kata Hipp.

"Kaitannya tetap ada bahkan ketika para peneliti menyesuaikan dengan karakteristik lain yang dapat memengaruhi risiko penyakit jantung, seperti usia, ras atau etnis, dan tempat lahir."

Pada seorang wanita, hal risiko tersebut tetap tinggi bahkan setelah peneliti menyesuaikan variabel gaya hidup. Kemudian seperti apakah mereka merokok atau berolahraga setidaknya dua kali seminggu.

Sementara Yan Yan Wu, asisten profesor biostatistik kesehatan masyarakat mengatakan, pekerjaan ini penting karena menyajikan analisis canggih dalam sampel yang sangat besar. Penelitian ini idak hanya mereplikasi temuan dari sejumlah penelitian yang lebih kecil,

"Tetapi juga memperluas karya ini untuk melihat hubungan antara orang tua dan penyakit jantung pada pria."