Reruntuhan Kota Kuno Azahara, Peradaban Islam yang Hilang di Spanyol

By Galih Pranata, Minggu, 17 Juli 2022 | 16:00 WIB
Bekas reruntuhan taman Basilika, Medina Azahara di Cordoba, Spanyol. (Turismo de Cordoba)

Nationalgeographic.co.id—Sejak terbukanya pintu gerbang menuju Eropa di Konstantinopel, kisah Janisari dan Al Fatih, Mehmed bin Murad II melegenda. Perjalanannya membuka panji Islam tersebar hampir ke seluruh Eropa.

Ana Ruiz menulis kepada Travel Thru History dalam artikel berjudul "Medina Azahara: The Lost City of Córdoba, Spain" yang terbit pada 25 Juli 2017. Ana merupakan jurnalis dan penulis tujuh buku, termasuk dua bukunya tentang sejarah dan budaya Spanyol.

Ia mengisahkan adanya invasi Islam yang masuk ke Kórdoba. Tahun 936, Abd ar-Rahman III, Khalifah Umayyah pertama di Kórdoba, memulai pembangunan kota Islamnya yang megah, 5 mil sebelah barat Kórdoba, ibukota al-Andalus (Spanyol Islam).

Abd ar-Rahman memberi tengara nama kotanya yang megah itu sebagai Medina az-Zahra atau Azahara. Nama Zahra merupakan nama selir terfavorit dan terkasihnya di Granada.

"Ketika Khalifah bertanya kepada Zahra 'apa yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kebahagiaannya?' Zahra menjawab bahwa dia ingin melihat salju di Pegunungan Sierra Nevada (Pegunungan yang Ditutupi Salju) di rumahnya di Granada," imbuh Ana.

Sang khalifah lantas memerintahkan pasukannya agar barisan pohon badam ditanam saling berdekatan di taman-taman medina. Ketika bunga putih pohon almond mekar di musim semi, itu menciptakan kesan atau ilusi salju yang turun dan Zahra tidak menangis lagi.

"Dua puluh lima tahun dibutuhkan dengan lebih dari 10.000 orang untuk dapat membangun kota Medina Azahara yang bersinar, seperti yang dikenal dalam bahasa Spanyol," terusnya.

Dibangun di lokasi dengan keindahan alam yang luar biasa di kaki bukit terendah Pegunungan Sierra Morena, pusat kota baru ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal baru Khalifah tetapi juga berfungsi sebagai pusat administrasi, sambil menegaskan, memperkuat, dan mengonsolidasikan kekuasaannya atas kerajaannya.

Kota istana yang dibentengi membentuk bentuk persegi panjang berukuran hampir 1.524 meter dengan lebar 762 meter yang tertutup dan dilindungi dengan aman oleh dinding ganda.

Jalan raya dan jembatan dibangun dan saluran air Romawi abad pertama yang direkonstruksi memasok air dari Sierra.

 Baca Juga: Misteri El Tajin, Kota Hilang yang Jadi Warisan Dunia UNESCO

 Baca Juga: Kota Bawah Tanah di Derinkuyu dan Nevşehir, Turki: Siapa yang Buat?