'Polisi Lubang Hitam' Temukan Lubang Hitam Tak Aktif di Luar Bimasakti

By Wawan Setiawan, Rabu, 20 Juli 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi sistem biner VFTS 243 jika kita mengamatinya dari dekat. Sistem ini terletak di Nebula Tarantula di Awan Magellan Besar, terdiri dari bintang biru panas dengan 25 kali massa Matahari dan lubang hitam, yang setidaknya sembilan kali massa Matahari. (ESO/L. Calçada)

Penemuan ini juga memungkinkan tim melihat secara unik proses yang menyertai pembentukan lubang hitam. Para astronom percaya bahwa lubang hitam bermassa bintang terbentuk sebagai inti dari sebuah bintang masif yang sekarat runtuh. Namun masih belum pasti apakah ini disertai dengan ledakan supernova yang kuat atau tidak.

"Bintang yang membentuk lubang hitam di VFTS 243 tampaknya telah runtuh seluruhnya, tanpa tanda-tanda ledakan sebelumnya," jelas Shenar. "Bukti untuk skenario 'runtuh langsung' ini telah muncul baru-baru ini. Akan tetapi penelitian kami bisa dibilang memberikan salah satu indikasi paling langsung. Ini memiliki implikasi besar bagi asal mula penggabungan lubang hitam di kosmos."

Terlepas dari julukan 'polisi lubang hitam', tim secara aktif mendorong pengawasan ini. Tim juga berharap bahwa pekerjaan mereka akan memungkinkan penemuan lubang hitam bermassa bintang lainnya yang mengorbit bintang masif. Mereka memperkirakan ribuan di antaranya ada di Bimasakti dan di Awan Magellan.