Sel-Sel Purba Mikroorganisme Berusia 830 Juta Tahun di Kristal Halit

By Ricky Jenihansen, Kamis, 21 Juli 2022 | 14:00 WIB
Distribusi mikroorganisme dalam inklusi cairan primer dalam halit Formasi Browne dari Australia tengah. (Schreder-Gomes et al.)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan dari West Virginia University melaporkan telah menemukan sel-sel purba mikroorganisme berusia 830 juta tahun. Sel-sel tersebut ditemukan dalam inklusi cairan dalam kristal halit dari Formasi Browne Neoproterozoikum di Australia tengah.

Untuk diketahui, kristal halit adalah umumnya dikenal sebagai garam batu, adalah suatu jenis garam, bentuk mineral (alami) dari natrium klorida. Biasanya mineral ini tak berwarna atau berwarna putih.

"Saat kristal halit tumbuh di permukaan air asin, ia menjebak air induk dalam inklusi cairan primer," kata Sara Schreder-Gomes dan rekan-rekannya dari Departemen Geologi dan Geografi di West Virginia University.

"Selain menjebak air induk, mereka dapat menjebak padatan apa pun yang ada di air dekat/pada permukaan kristal. Padatan ini termasuk kristal kecil mineral evaporit atau organik."

Studi sebelumnya, lanjutnya, tentang halit modern hingga Permian telah mendokumentasikan keberadaan organisme prokariotik dan eukariotik serta senyawa organik termasuk beta karoten.

Pada penelitian kali ini, mereka menggunakan petrografi cahaya yang ditransmisikan dan petrografi UV-cahaya tampak. Penulis kemudian menganalisis inklusi cairan primer dan isinya dalam halit berusia 830 juta tahun dari Formasi Browne Australia.

Halit terawetkan dengan baik dan memungkinkan mereka untuk memeriksa kristal halit dari 10 lapisan halit dari kedalaman inti antara 1.481 dan 1.521 m.

Mereka menemukan bahwa padatan yang terperangkap dalam inklusi cairan konsisten dengan sel prokariotik dan eukariotik, dan dengan senyawa organik. Itu berdasarkan ukuran, bentuk, dan respons fluoresennya terhadap UV-cahaya tampak.

"Ada berbagai macam kelimpahan mikroorganisme dan senyawa organik di dalam dan di antara ikatan pertumbuhan individu dalam kristal tunggal serta di antara kristal halit dari kedalaman yang berbeda di inti," kata para peneliti.

"Beberapa kristal yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsentrasi mikroorganisme yang sangat tinggi dan senyawa organik yang dicurigai dalam inklusi cairan primer."

Peneliti mengatakan, untuk kristal ini, mereka memperkirakan bahwa 40 persen dari inklusi mengandung mikroorganisme yang dicurigai.

Tampilan jarak dekat dari inklusi cairan. (Sara Schreder-Gomes)