Nationalgeographic.co.id—Kata siapa orang-orang di masa lalu lebih konservatif dalam urusan seks dibanding orang-orang di masa modern kini? Orang-orang Mesir kuno adalah contoh yang bisa menentang anggapan tersebut.
Orang-orang Mesir kuno memiliki Papirus Erotis Turin. Papirus ini berasal dari sekitar tahun 1150 Sebelum Masehi. Papirus ini telah digambarkan sebagai majalah pria pertama di dunia. Biasa dianggap sebagai majalah "Playboy"-nya Mesir kuno.
Papirus Erotis Turin menunjukkan campuran orang, hewan, atau keduanya dalam serangkaian tindakan dan posisi seksual yang berbeda. Para sejarawan tampaknya belum bisa sepakat atas tujuan dari dokumen tersebut.
Beberapa sejarawan mengklaim itu adalah karya satire, dibuat untuk mengejek obsesi manusia dengan seks. Selain itu, Papirus Erotis Turin juga diklaim bertujuan untuk mengejek kelas atas Mesir yang hedonistik.
Di sisi lain, beberapa sejarawan lainnya mengatakan bahwa Papirus Erotis Turin adalah catatan tindakan antara seorang pelacur dan kliennya yang kaya. Kita tahu bahwa orang-orang Mesir terkadang menggunakan citra binatang ketika menggambarkan seks demi kesopanan.
Jadi di sini ditegaskan bahwa citra binatang digunakan untuk menyelamatkan kesopanan klien yang seharusnya. Namun ini tampaknya tidak berlaku untuk dokumen yang sudah menggambarkan manusia dalam tindakan hubungan seksual tersebut.
Beberapa ahli tidak yakin dengan argumen di atas. Mereka mengambil pandangan bahwa jika itu terlihat seperti pornografi, itu mungkin pornografi, maka analoginya adalah majalah pria.
Baca Juga: Apakah Semua Firaun Mesir Kuno Memiliki Kemampuan Membaca dan Menulis?
Baca Juga: Menguak Misteri Gambar Helikopter dalam Hieroglif Mesir Kuno
Baca Juga: Astronaut ISS Lihat Oasis Kuno Berbentuk Love di Dekat Danau Qarun
Yang jelas, sebagaimana dikutip dari Ancient Origins, keberadaan karya seni seksual eksplisit semacam ini tampaknya menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno sama sekali bukan pemalu. Bahkan, dalam banyak hal, mereka cukup liberal dalam hal seks. Jauh lebih liberal daripada banyak orang saat ini.
Salah satu ritual aneh orang-orang Mesir kuno terakhir seks adalah masturbasi di Sungai Nil. Pada zaman itu, masyarakat Mesir kuno memiliki kepercayaan bahwa surut dan mengalirnya Sungai Nil itu dipengaruhi dewa yang melakukan ejakulasi.
Firaun, sebagai raja Mesir kuno, selalu melakukan ritual dengan melakukan masturbasi di hadapan orang banyak. Dia memuaskan dirinya sendiri hingga orgasme di Sungai Nil agar sungai itu selalu berkah dan tidak pernah kering. Hal itu dia lakukan untuk menghormati Dewa Atum. Salah satu dewa memberi kepuasan pada seks.
Saat ini bagi sebagian orang, masturbasi mungkin menjadi salah satu praktik seksual yang paling umum namun paling memalukan di banyak budaya dan agama. Namun di Mesir kuno, masturbasi adalah ritual suci yang dipercaya membawa keberuntungan bagi negeri itu.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo