Anak-Anak Zaman Es Bermain di Genangan Air Raksasa 11.000 Tahun Lalu

By Ricky Jenihansen, Rabu, 27 Juli 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi anak-anak dari zaman es terakhir bermain di genangan air di tempat yang sekarang disebut New Mexico. (Karen Carr/National Park Service)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru tim arkeologi di Inggris menemukan jejak kaki yang terawetkan selama ribuan tahun. Jejak tersebut meninggalkan bukti prasejarah yang menunjukan bahwa anak-anak zaman Pleistosen di Amerika utara bermain di genangan air raksasa 11.000 tahun yang lalu.

Anak-anak, mungkin jumlahnya empat orang, berlari dan memercikan air dari genangan di tanah yang basah. Sekarang, jejak mereka tertinggal di dasar danau yang kering bersama dengan cekungan bekas jejak kaki kungkang raksasa.

Temuan menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di Amerika Utara selama zaman Pleistosen, sekitar 2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu, menyukai percikan air.

"Semua anak suka bermain dengan genangan air berlumpur, yang pada dasarnya memang seperti itu," Matthew Bennett, seorang profesor ilmu lingkungan dan geografis di Bournemouth University di Inggris yang mempelajari jejak tersebut, mengatakan kepada Live Science.

Lebih dari 11.000 tahun yang lalu, anak-anak kecil yang melakukan perjalanan bersama keluarga mereka melalui apa yang sekarang disebut Taman Nasional White Sands di New Mexico. Mereka menemukan hal-hal impian masa kecil, yakni genangan air berlumpur yang terbuat dari jejak kaki kungkang raksasa.

Bennett telah melakukan perjalanan ke White Sands lebih dari selusin kali dalam lima tahun terakhir. Ia mencari dan menganalisis jejak kaki yang ditinggalkan oleh manusia zaman es dan megafauna (hewan yang lebih berat dari 99 pon, atau 45 kilogram).

Dia dan rekan-rekannya telah membuat sejumlah penemuan luar biasa. Penemuan itu termasuk jejak kaki manusia antara 21.000 dan 23.000 tahun yang lalu, yang merupakan 'bukti tegas' paling awal dari orang-orang di Amerika.

Gambar yang dibuat secara digital menunjukkan bagian dari jalur yang ditinggalkan oleh kungkang tanah. (Matthew Bennett)

Penemuan jejak berlumpur anak-anak dan kungkang ini belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review. Tapi Bennett berencana untuk menulis tentang mereka dalam beberapa bulan mendatang sebagai makalah metode, untuk membantu para ilmuwan yang mempelajari

Jalur serupa menentukan berapa banyak orang yang hadir dan berapa usia orang-orang itu ketika mereka membuat trek.

Misalnya, jejak yang dianalisis Bennett bukanlah representasi akurat dari kaki anak-anak, karena lumpur licin mendistorsi setiap jejak. Tapi Bennett mampu membandingkan jejak kaki yang diawetkan dan kotor dengan data pertumbuhan modern untuk menyimpulkan usia anak-anak.

Dia menemukan bahwa ada lebih dari 30 jejak kaki yang melintasi jalur kungkang itu. Kemungkinan dari anak-anak berusia antara 5 dan 8 tahun, kata Bennett.