Temuan Kota yang Telah Lama Hilang, Dulu Hanya Diketahui dari Koin

By Utomo Priyambodo, Jumat, 29 Juli 2022 | 07:00 WIB
Salah satu dari tujuh koin yang bertuliskan Natounia yang ditemukan di Nisibis, Nusaybin modern di Turki tenggara. (The Trustees of the British Museum)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah situs berdiri tinggi di antara perbukitan Gunung Piramagrun di Pegunungan Zagros. Tim peneliti telah mengungkapkan bahwa situs tersebut tidak hanya terdiri dari tembok benteng sepanjang 4 kilometer, tetapi juga dua permukiman kecil yang dihiasi dengan bangunan-bangunan yang mungkin merupakan barak, relief-relief batu yang mengesankan dan kompleks religi. Mereka meyakini kuil-kuil itu mungkin didedikasikan untuk dewi Zoroaster Iran, Anahita.

"Upaya besar yang harus dilakukan untuk merencanakan, membangun, dan memelihara benteng sebesar ini menunjuk pada aktivitas pemerintah," kata Michael Brown, seorang peneliti di Institute of Prehistory, Protohistory and Near-Eastern Archaeology of Heidelberg University di Jerman.

Mengingat kemegahan dan kompleksitas permukiman yang tampak, para peneliti sekarang menduga bahwa situs yang luar biasa ini mungkin adalah kota yang hilang dari Natounia alias Natounissarokert. Kota ini dulunya didedikasikan untuk Natounissar, pendiri dinasti kerajaan di Adiabene, sebuah kerajaan kuno di utara Mesopotamia.

Sebelumnya, satu-satunya bukti keberadaan kota ini ditemukan pada beberapa koin yang berasal dari abad pertama Sebelum Masehi. Koin-koin ini ditemukan di Nusaybin modern di Turki tenggara.

Jejak benteng gunung Rabana-Merquly. (Rabana-Merquly Archaeological Project)

Untuk saat ini, para peneliti menekankan, klaim mereka hanyalah spekulasi. Namun mereka percaya ada beberapa petunjuk bahwa Rabana-Merquly mungkin adalah kota Natounia yang telah lama hilang.

Petunjuk pertama adalah usia kota tersebut. Sejumlah prasasti pada koin-koin itu menunjukkan bahwa logam-logam itu mungkin telah dicetak selama paruh pertama abad pertama Sebelum Masehi. Masa ini kurang lebih adalah waktu yang sama dengan sisa-sisa permukiman ini.

Para arkeolog dalam penelitian ini juga berpendapat bahwa nama tempat Natounissarokerta, yang terdiri atas nama kerajaan Natounissar, mengandung kata Parthia untuk parit atau benteng.

"Deskripsi ini bisa berlaku untuk Rabana-Merquly," jelas Brown seperti dikutip dari IFLScience.

   

Baca Juga: Reruntuhan Kota Kuno Azahara, Peradaban Islam yang Hilang di Spanyol

Baca Juga: Mendefinisikan dan Menilai Ukuran Kota, Apa Kota Terbesar di Dunia?