Baca Juga: Dunia Hewan: Hibrida Babun Ini Meminjam Sepertiga Gen Sepupunya
Jika kelelawar individu dalam jaringan menemukan segerombolan serangga mangsa, tetangganya akan diberitahu tentang hal ini melalui perubahan gerakan terbang dan melalui panggilan ultrasonik yang khusus digunakan untuk berburu serangga. Ini secara bertahap membuat semua hewan di jaringan sensorik sadar akan area berburu yang bermanfaat.
Tim ilmiah membandingkan efisiensi mencari makan kelelawar "berjaringan" dan pemburu individu sebagai fungsi dari ukuran kelompok dan distribusi makanan. Untuk mencapai ini, mereka menggunakan model komputer yang dikembangkan oleh rekan penulis Cara Gallagher menggunakan pola gerakan yang ditentukan secara empiris.
"Jaringan dan pertukaran informasi terbukti sangat berguna bagi kelelawar ketika sumber makanan tersebar luas di luar," jelas Roeleke. "Dengan demikian, model kami menunjukkan bahwa hewan 'berjaringan' membutuhkan waktu 40 persen lebih sedikit untuk melacak mangsa daripada kelelawar yang mengabaikan sesamanya saat mencari makan."
Dengan mencari makan dalam kelompok, kelelawar dapat menemukan mangsa bahkan di lanskap budidaya skala besar. Dengan demikian juga secara efektif berkontribusi pada pengendalian "hama" serangga pertanian. Jika ini terus berlanjut di masa depan, kelelawar membutuhkan perlindungan yang konsisten. Terutama sistem sarangnya. Ketika populasi lokal menjadi terlalu kecil jumlahnya, kelelawar tidak dapat lagi membentuk jaringan yang efisien. Sebagai hewan soliter, maka sulit bagi mereka untuk menemukan makanan dengan cepat dan andal.