10 Hal Ini Membuat Kaisar Romawi Marah dan Tak Segan Memberi Hukuman

By Sysilia Tanhati, Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:22 WIB
Membuat kaisar kesal dan marah harus dihindari oleh orang Romawi, pasalnya, nyawa jadi taruhan. Ada beberapa hal yang bisa membuat kaisar Romawi marah dan tak segan memberi hukuman. (Henryk Siemiradzki)

Nationalgeographic.co.id—Romawi kuno bisa menjadi tempat yang berbahaya untuk hidup. Keterbatasan sarana kesehatan dan kebersihan, peraturan perencanaan, dan upaya pengawasan kota berpenduduk satu juta jiwa jadi alasannya. Tetapi ada satu bahaya yang benar-benar harus dihindari dengan cara apa pun jika ingin mati sia-sia. Membuat kaisar kesal dan marah harus dihindari oleh orang Romawi, pasalnya, nyawa jadi taruhan. Ada beberapa hal yang bisa membuat kaisar Romawi marah dan tak segan memberi hukuman.

Keuntungan besar dari kekuatan tak terbatas adalah seseorang dapat dengan mudah menyingkirkan pengganggu yang mengesalkan. Kaisar tidak sungkan menggunakan kekuatan ini. Namun, di sisi lain, menjadi kaisar juga bukan pekerjaan mudah. Seorang kaisar Romawi memiliki banyak musuh yang menginginkan nyawanya. Jadi, sudah sepantasnya kaisar berhati-hati dan menghukum mereka yang dianggap mengganggu.

Tetapi tidak jarang, beberapa alasan yang kita anggap aneh dan sepele pun bisa membuat seorang kaisar Romawi marah dan kesal.

Memiliki hubungan keluarga dengan kaisar

Sejarah Romawi dibanjiri dengan cerita tentang kaisar yang menyingkirkan kerabat mereka. “Terkadang untuk alasan yang masuk akal, seperti mereka berkomplot melawan kaisar,” ungkap L.J. Trafford penulis buku “How to Survive in Ancient Rome”.

Nero adalah salah satu kaisar yang menyingkirkan banyak kerabatnya termasuk saudara tirinya Britannicus. Britannicus yang berpeluang menjadi kaisar Romawi dibunuh selama perjamuan kekaisaran.

Lebih memalukan lagi, Nero juga memerintahkan kematian ibunya, Agrippina karena dia terlalu banyak mengomelinya. Namun, Agrippina terbukti lebih sulit dibunuh daripada Britannicus. Tiga kali peracunan yang gagal. Setelah rencana lain juga gagal, Nero menikamnya sampai mati.

Akrab dengan pembunuh kaisar

Menjadi kaisar Romawi adalah pekerjaan yang berbahaya. Sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan bahwa kaisar Romawi memiliki peluang 62% untuk mengalami kematian yang kejam.

Jadi, tidak mengherankan bahwa kaisar cenderung waspada ketika percakapan beralih ke pembunuhan dan pelakunya.

Alih-alih mengutuknya sebagai seorang tiran, orang-orang meratapi Caesar sebagai seorang martir. ( Vincenzo Camuccini)

Sejarawan Cordus seharusnya memikirkan hal ini ketika menulis sejarahnya tentang Romawi. Menulis tentang pembunuhan Julius Caesar, Cordus memuji Brutus yang memegang belati dan menggambarkan Cassius sebagai 'yang terakhir dari Romawi'. Ini membuat Kaisar Tiberius kesal. “Cordus dibuat mati kelaparan dan semua salinan karya sejarahnya dikumpulkan dan dihancurkan,” tutur Trafford.