Bak Benang Kusut, Teka-teki Kematian Cleopatra yang Belum Terpecahkan

By Sysilia Tanhati, Senin, 15 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Penyebab pasti dari kematian Ratu Sungai Nil telah lama menjadi perdebatan hangat. Bak benang khusus, teka-teki kematian Cleopatra belum terpecahkan hingga kini. (Juan Luna)

Nationalgeographic.co.id—Pada akhir musim panas 30 Sebelum Masehi, penguasa terakhir dinasti Ptolemaik, Cleopatra VII, meninggal karena bunuh diri. Menjelang kematiannya, ia bersembunyi di sebuah mausoleum yang ia bangun di halaman istananya di Alexandria. Menurut cerita, sang ratu menyimpan seekor ular kobra Mesir yang beracun. Dalam budaya Mesir, ular kobra ini merupakan simbol kerajaan ilahi. Ular yang diselundupkan dalam keranjang ara menggigitnya sampai mati. Namun, penyebab pasti dari kematian yang disebut Ratu Sungai Nil telah lama menjadi perdebatan hangat. Jadi, bagaimana dan mengapa Cleopatra meninggal? Bak benang khusus, teka-teki kematian Cleopatra belum terpecahkan hingga kini.

Menderita kekalahan militer yang parah bersama kekasihnya

Pada 31 Sebelum Masehi, pemimpin Romawi Oktavianus memenangkan pertempuran melawan pasukan Romawi Mark Antony dan Ratu Mesir Cleopatra. Dalam pertempuran laut Actium di lepas pantai barat Yunani, Antony dan Cleopatra menerobos garis musuh. Mereka melarikan diri ke Alexandria di Mesir. Ini dilakukan tepat sebelum pasukan mereka mengalami kekalahan terakhir.

Pada 31 Sebelum Masehi, pemimpin Romawi Oktavianus memenangkan pertempuran melawan pasukan Romawi Mark Antony dan Ratu Mesir Cleopatra. (Justus van Egmont)

Sejarawan dan senator Romawi Cassius Dio menulis bahwa di Mesir, Cleopatra mencegah pemberontakan. Ia menghukum mereka yang bersukacita atas kekalahan pasukan Cleopatra dan kekasihnya itu.

Beberapa bulan kemudian, pasukan Romawi Oktavianus berhasil mencapai gerbang kota. Oktavianus khawatir bahwa Cleopatra dan Antony, karena putus asa, menimbun dan menghancurkan semua kekayaan besar mereka. Harta itu disimpan Cleopatra di makamnya. Sang ratu mengancam akan membakarnya jika upaya suapnya diabaikan. Di sisi lain, Oktavianus membutuhkan harta tersebut untuk membayar pasukannya.

“Oktavianus berusaha melakukan negosiasi dengan pasangan itu,” ungkap Lucy Davidson di laman History Hit. Ia menyarankan agar pasangan itu mundur ke kehidupan yang tenang. Semua upaya negosiasi ditolak. Pada tanggal 1 Agustus 30 Sebelum Masehi, Antony berhadapan lagi dengan Oktavianus. Namun akhirnya armada dan kavalerinya menyerah tanpa perlawanan.

Cleopatra memberi tahu Antony bahwa dia sudah mati

Sebagai salah satu wanita paling terkenal, kematian Cleopatra digambarkan dalam karya seni dan tulisan sepanjang sejarah. Patung-patung seperti Sleeping Ariadne mengabadikan momen-momen terakhir yang dibayangkan dalam hidupnya yang memesona.

Cleopatra melarikan diri ke mausoleumnya yang ia bangun. Di sana, sang Ratu Sungai Nil itu mengunci dirinya sendiri di dalam, hanya ditemani oleh pelayannya, Iras dan Charmion.

Ia mengirim pesan ke Antony yang isinya menyatakan bahwa ia telah meninggal karena bunuh diri. Pesannya itu mungkin untuk mendorong kekasihnya untuk melakukan hal yang sama. Jika terjadi, tindakan mereka akan menghantam Oktavianus.

Konon, Antony meminta pelayan terdekat untuk membunuhnya dengan pedang. Alih-alih membunuh majikannya, pelayan itu malah bunuh diri. Antony kemudian menikam dirinya sendiri namun tidak langsung mati.

Mendengar bahwa Cleopatra sebenarnya masih hidup, dia diangkat melalui jendela lantai atas kamarnya. Antonius pun meninggal di sana, bersama kekasihnya, pada 10 Agustus.

Cleopatra mungkin menggunakan racun, bukan ular kobra yang mematikan

Kepercayaan populer menyatakan bahwa Cleopatra mati dengan membiarkan seekor ular kobra Mesir menggigitnya. Namun, penulis era Romawi seperti Plutarch, Strabo dan Cassius Deo berpendapat lain. Mereka menyatakan bahwa sang ratu mungkin meracuni dirinya sendiri dengan menggunakan salep beracun. Atau racun dimasukkan ke tubuhnya dengan sesuatu yang tajam.

Memang, ada dua tusukan kecil di lengannya, yang mengarah pada teori gigitan ular. Tetapi tusukan itu bisa juga disebabkan oleh jepit rambut atau sisir berlubang yang berisi racun.

Ular dikatakan diselundupkan ke dalam mausoleum dalam sekeranjang buah ara. Namun, tidak ada ular atau sekeranjang buah ara yang ditemukan sesaat setelah kematiannya.

Mungkinkah Cleopatra mati dengan terpaksa?

Sebelum kematian Cleopatra, Oktavianus menghadapi dilemma. Dia mempertimbangkan apakah akan membuatnya tetap hidup dan mengaraknya dalam kemenangan kemenangannya. Di sisi lain, ia teringat kisah adik tirinya Arsinoë yang diarak oleh Caesar. Alih-alih memuliakan penguasa, tindakan itu malah membangkitkan simpati orang Romawi.

“Cleopatra tidak bisa dibiarkan hidup jika dia tidak menyerah pada negosiasi Oktavianus,” Davidson menambahkan. Oktavianus tidak dapat dianggap bertanggung jawab langsung atas kematiannya. Namun ada pendapat bahwa Oktavianus memaksa Cleopatra untuk mati karena bunuh diri.

Sebagian besar catatan mengungkapkan bahwa Cleopatra meninggal sekitar 12 Agustus, berusia 39 tahun. Ia mengenakan pakaiannya yang paling indah, tubuhnya diatur di sofa emas dan lambang kerajaan ditempatkan di tangannya.

Oktavianus mungkin memopulerkan kisah gigitan ular kobra Mesir

Ara dan ular mengandung konotasi seksual. Ini mungkin merupakan langkah yang disengaja oleh Oktavianus untuk menggambarkan Cleopatra sebagai penggoda dari negeri asing.

Memang, Oktavianus tampaknya menyukai cerita bahwa Cleopatra meninggal karena gigitan ular. Pasalnya, selama prosesi kemenangan, terdapat lukisan Cleopatra dengan ular kobra di tubuhnya.