Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog telah menemukan dua monumen batu "manusia karet" Olmec yang berusia setidaknya 2.500 tahun. Monumen tersebut menggambarkan penguasa Olmec, peradaban besar paling awal yang diketahui di Mesoamerika.
Peradaban ini berkembang selama periode formatif Mesoamerika, yang berasal dari awal 1600 SM hingga sekitar 400 SM. Mereka tinggal di sepanjang Pantai Teluk Meksiko di negara bagian Tabasco dan Veracruz di Meksiko modern.
Para arkeolog tidak tahu apa nama orang-orang ini. Nama Olmec berasal dari kata Nahuatl (bahasa Aztec) dan berarti orang-orang karet. Olmec membuat dan memperdagangkan karet di seluruh Mesoamerika.
Untuk diketahui, Olmec meletakkan banyak fondasi bagi peradaban, seperti Maya, yang mengikutinya. Orang-orang Olmec tinggal di sepanjang Pantai Teluk Meksiko di negara bagian Tabasco dan Veracruz di Meksiko modern.
Masyarakat Olmec berlangsung dari sekitar 1600 SM sampai sekitar 350 SM, ketika faktor lingkungan membuat desa mereka tidak layak huni.
Olmec mungkin paling dikenal karena patung-patung yang mereka ukir, kepala batu seberat 20 ton, digali dan diukir untuk memperingati penguasa mereka.Nama Olmec adalah kata Aztec yang berarti orang karet,
Mereka tampak mempraktikkan ritual pertumpahan darah, bermain bola, dan minum cokelat. Olmec dikenal dengan kompleks sakral yang monumental dan kepala batu besar yang mereka ukir dari batuan vulkanik.
Banyak situs mereka mengalami kehancuran sistematis dan disengaja antara 400 dan 300 SM.
Relief Olmec yang baru ditemukan terbuat dari batu kapur. Masing-masing memiliki diameter 1,4 m (4,6 kaki) dan berat 700 kg.
"Mereka memiliki ikonografi yang serupa: di bagian atas dan dikelilingi oleh rahang sempurna, sebuah mahkota yang dibentuk oleh empat gumpalan jagung menonjol," kata Tomás Pérez Suárez, seorang arkeolog dari Centro de Estudios Mayas di Universidad Nacional Autónoma de México, dan rekan-rekannya.
"Dan di tengahnya, sebuah cermin dengan apa yang disebut salib Olmec (hieroklif yang menandai pakaian elit dan dikaitkan dengan sosok jaguar)." Menurut siaran pers Instituto Nacional de Antropología e Historia (INAH).