Dunia Hewan: Inilah Kupu-kupu Terbesar di Dunia, Tapi Tak Punya Mulut

By Wawan Setiawan, Selasa, 16 Agustus 2022 | 14:00 WIB
Attacus Atlas memiliki sayap yang lebih luas, luasnya bisa mencapai hingga 400 sentimeter persegi. (Sam Bryant/Glenlivet Wildlife)

   

Baca Juga: Dunia Hewan: Memahami Genetika Mimikri di Sayap Kupu-Kupu Daun Mati

Baca Juga: Gawat! Kupu-kupu dan Lebah Kesulitan Menemukan Bunga Akibat Polusi

Baca Juga: Perilaku Ganas Kupu-kupu Milkweed Untuk Dapatkan Alkaloid Pirolizidin

    

Attacus Atlas (seperti halnya Thysania agrippina) adalah spesies heterocera, sekelompok Lepidoptera yang kadang-kadang disebut ngengat, tetapi juga sebagai kupu-kupu nokturnal. Larva Attacus memakan jeruk, kayu manis, jambu biji, dan daun cemara.

Siklus hidupnya adalah antara sepuluh dan dua belas minggu, tergantung pada kondisi iklim dan sumber daya yang tersedia. Begitu ngengat dewasa muncul, mereka hanya hidup satu atau dua minggu dengan dorongan yang cukup lama untuk kawin dan bereproduksi. Siklus hidupnya dengan metamorfosis sempurna, terdiri dari empat tahap: telur, larva (ulat), pupa (kepompong) dan imago (dewasa).

Perkawinan dimulai ketika betina melepaskan feromon penarik seks saat senja. Jantan akan tertarik oleh pesan kimia ini, yang mereka deteksi menggunakan antena besar mereka yang berbulu (seperti bulu). Perkawinan ini akan terjadi pada malam hari.